"Bahan ini lebih tahan gempa karena dia ringan, dan kemudian tidak menggunakan paku, tidak menggunakan bahan-bahan yang berat, sehingga mudah-mudahan ini bisa lebih tahan gempa," ucapnya. Ia menargetkan pembangunan sekolah ini selesai di bulan Desember sehingga dapat digunakan di tahun ajaran baru.
Dian memastikan pembangunan sekolah yabg pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Garut ni telah teruji di daerah lain. Ia mengingatkan, jika Kabupaten Garut bisa mengelola sampah sendiri maka ekosistemnya bisa terbangun sendiri, sehingga akan menghemat biaya.
Sebagai daerah yang berada di dekat patahan, dan cukup rawan gempa, maka bangunan seperti ini bisa lebih mengakomodasi situasi kondisi di Garut.
Sementara itu, Kepala SDN 3 Barusari, Nenden, mengaku lega dengan pembangunan gedung baru ini. Dengan adanya ruang kelas baru, siswa dan guru dapat belajar dengan lebih aman dan nyaman," ujarnya. Sebelumnya, kata Nenden, proses pembelajaran harus dilakukan di gedung madrasah akibat kerusakan sekolah.
"Lebih tenang, lebih termotivasi siswa belajarnya. Kami juga guru melaksanakan proses belajar mengajarnya lebih tenang, lebih aman. Digunakan di awal Februari mas, kita nunggu peresmian ya," tandasnya.
Bangunan baru ini mencakup empat ruang kelas, satu gedung yang direnovasi, serta dua toilet. Harapannya, langkah ini dapat mendorong semangat belajar siswa dan menjadi awal pemulihan pendidikan di wilayah terdampak bencana.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait