“Itu data sampai saat ini dengan rincian, balita yang stunting usia 0 hingga 23 bulan berjumlah 6.885 anak. Sedangkan yang dari usia 24 bulan hingga 59 bulan berjumlah 18.049 anak. Jadi total keseluruhan hingga saat ini 24.934 anak yang masuk kategori stunting,” ujar Leli.
Leli menjelaskan, tingginya angka stunting di Garut, kemungkinan karena pola asuh dari orang tuanya dan kondisi sosial ekonomi keluarga.
“Itu belum final, karena kami masih terus melakukan pendataan sampai tuntas, kemudian setelahnya kita lakukan analisa data, lalu dikunjungi rumah masing-masing untuk diketahui penyebabnya, apakah karena pola asuh, sosial ekonomi, atau memiliki penyakit yang menyertai sehingga menyebabkan gagal tumbuh atau stunting,” ucapnya.
Pemkab Garut sendiri hingga kini gencar melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka stunting pada anak. Selain melakukan pendataan, pemerintah daerah pun berupaya menangani stunting dengan memberikan bantuan makanan bergizi pada anak di sejumlah wilayah Garut.
Editor : ii Solihin