GARUT, iNews.id – Musim kemarau segera tiba, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mulai bersiap bilamana terjadi kekurangan air bersih.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan upaya dalam menghadapi situasi jika suatu saat nanti daerah yang dipimpinnya mengalami kekurangan air bersih.
"Berdasarkan kajian-kajian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), BMKG itu bukan tahun ini ya, tahun depan katanya. Nah kita mau memperkuat posisi itu," ucap Rudy usai melakukan pertemuan dalam rangka pembinaan terhadap para pegawai di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Tirta Intan, di Jalan Raya Bayongbong, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Senin (27/6/2022).
Kaitan dengan prediksi BMKG tadi, Bupati Garut menyampaikan saat ini pihaknya memiliki sumber mata air-mata air baru, namun mata air itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, karena kurangnya sarana prasarana yang dimiliki Perumda Tirta Intan.
Kendati demikian, Kabupaten Garut memiliki mata air lain yang bisa dimanfaatkan, salah satunya yang ada di Cibolerang dan bisa menyuplai air bersih bagi kurang lebih 32 ribu orang.
"Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) itu tidak ada penyertaan modal, insyaallah penyertaan modal akan kita prioritaskan di perubahan ini, karena ini merambat terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)," imbuhnya.
Rudy juga mengapresiasi rencana dari Perumda Air Tirta Intan Garut yang akan memiliki aplikasi bernama Tirta Intan Mobile (Timo) sebagai inovasi baru untuk mempermudah pelayanan.
Melalui aplikasi Timo ini, Direktur Perumda Tirta Intan, Aja Rowikarim, mengatakan nantinya para pelanggan bisa membayar tagihan dengan mudah.
"Bisa langsung foto begitu, foto ke water meter kemudian nanti bayar langsung," ujarnya.
Menurutnya, aplikasi ini masih dalam tahap perancangan, pihaknya akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan Bupati Garut terkait peluncuran aplikasi ini.
Editor : ii Solihin