GARUT, iNews.id – Presiden Joko Widodo menaruh perhatian serius terhadap sejumlah peristiwa bencana di Kabupaten Garut, Jumat (15/7/2022) lalu. Orang nomor satu di Indonesia itu meminta agar penanganan bencana pada masa tanggap darurat berjalan dengan lancar.
"Saya datang ke sini atas perintah Pak Presiden untuk memastikan penanganan bencana, khususnya di masa tanggap darurat agar bisa berlangsung lancar dan tertib sebagaimana mestinya," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, usai meninjau permukiman warga terdampak banjir di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (19/7/2022).
Ia memastikan keselamatan dan kebutuhan hidup dasar masyarakat selama masa tanggap darurat menjadi prioritas utama. "Kemudian setelah tanggap darurat akan dikaji segala kebutuhan yang diperlukan. Nanti pemerintah daerah, TNI dan Polri akan melakukan langkah-langkah pasca tanggap darurat," ujarnya.
Ia menyampaikan, bencana tersebut setidaknya telah merendam rumah warga hingga merusak sejumlah infrastruktur. Sejauh ini, kata dia, bencana tidak menimbulkan korban jiwa.
"Memang ada yang meninggal dunia, tapi itu karena sakit struk," kata Letjen TNI Suharyanto.
Berdasarkan kajian sementara, lanjutnya, ada beberapa rumah warga yang harus direlokasi. Rata-rata warga yang harus dipindahkan ini bermukim di pinggiran sungai.
"Ada beberapa rumah warga yang harus direlokasi karena kalau tinggal di situ pasti akan banjir lagi, terkena lagi. Sekarang sedang tahap negosiasi, dikasih pemahaman agar mau direlokasi," katanya.
BNPB pun akan membantu pemerintah daerah terkait dana yang dibutuhkan untuk mengontrak warga selama masa menunggu proses relokasi.
"Akan disiapkan rumah-rumah kontrakan oleh pemda dan BNPB akan membantu dana yang dibutuhkan untuk mengontrak. Setelah beres, kita akan melaksanakan kaji ulang bekerja sama dengan pemerintah daerah, pemerintah provinsi agar bencana yang sama tidak terulang," ujarnya.
Pemerintah daerah sendiri telah memiliki rencana terkait relokasi permukiman warga yang berada di sekitar aliran sungai di Kabupaten Garut. Beberapa permukiman penduduk yang rawan terhadap banjir berlokasi di pinggiran Sungai Cimanuk, Sungai Cipeujeuh, Sungai Ciwalen, dan lainnya.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan pihaknya akan mengkaji perihal pengosongan puluhan hektare permukiman padat penduduk di pinggiran sungai. Salah satunya adalam permukiman di kawasan Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul.
“Jadi nanti akan lakukan secara komperehesif masalah yang menyangkut rencana aksi kita ke depan,” ujar Rudy Gunawan.
Sebagai daerah yang berada persis di bantaran sungai Cimanuk, keberadaan kawasan padat penduduk Cimacan, Garut memang sulit dipisahkan dari persoalan banjir yang menahun.
“Jika dilihat secara teknokratik itu di sini tidak memungkinkan, karena ini 10 meter lebih rendah dari sana di Maktal, akhirnya airnya pasti ke sini menggenangi pemukiman penduduk,” ucapnya.
Editor : ii Solihin