Setiap rumah yang mengalami rusak berat, imbuh Helmi, akan mendapatkan bantuan dana maksimal 50 juta rupiah untuk membangun kembali rumah yang terdampak bencana.
"Semua jadi berubah 50 juta, untuk relokasi 50 juta kemarin, kalo 50 juta kali 200 aja sudah 10 miliarkan gitu, kalau untuk rumahnya saja belumkan infrastrukturnya, jalanya, cut and fill nya dan sebagainya," ungkap Wabup Garut.
Helmi berpesan kepada masyarakat untuk mendukung upaya-upaya mitigasi yang sudah diprogramkan oleh pemerintah. Ia menerangkan salah satu tujuan dari mitigasi adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana.
"Kemarin Alhamdulillah begitu ada banjir semua kan keluar, lari gitu kan, yang penting jiwa dulu kan, (itu) salah satu bagian dari mitigasi, kemudian juga mohon dukungan juga karena bagian mitigasi juga yang terkait dengan sarana-prasarana, jangan membangun rumah di bantaran sungai, dan banyak lagi lah," pesan Wabup Garut.
Sementara itu, Unsur Pengarah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Bambang Munadjat, menilai Pemkab Garut sudah bertindak tanggap dan cepat dalam membantu penyintas bencana. Bahkan, lanjut Bambang, action plan yang dilakukan sudah terencana.
Editor : ii Solihin