"Hal serupa sebenarnya sudah ada. Ketika film Charlie and The Chocolate Factory tayang, ternyata cokelat wonka yang diceritakan dalam film sudah beredar di pasaran," kata Kiki.
Sebagai official produsen Cokelat Gendis, Kiki menjelaskan bahwa cokelat ini akan tetap diproduksi meski film sudah selesai tayang di bioskop.
"Setelah tayang di bioskop film bisa dinikmati di televisi atau secara streaming. Sama hal dengan film yang bisa ditonton kapan saja, saya berharap Cokelat Gendis pun bisa long lasting," ujarnya.
Merk Cokelat Gendis ke depannya akan bergaung di Jawa Timur, sesuai dengan film Loro Ati yang dikemas bahasa Jawa Timuran.
"Saya berharap, kerjasama ini menjadi inspirasi para sineas Garut untuk membuat film bertema Sunda berkolaborasi dengan Chocodot. Mudah-mudahan, film karya orang Garut bisa masuk ke bioskop serta menjadi kebanggaan bagi Garut," pungkasnya.
Editor : ii Solihin