Banyaknya ruang kelas yang rusak ini, tambah Yudha, sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan anak kembali. Ketua DPC PDI-P Kabupaten Garut ini pun meminta pemerintah untuk serius memperbaiki jumlah ruang kelas rusak dengan menambah jumlah porsi perbaikan.
"Kondisi perbaikan eksisting tahun ini di seluruh Garut hanya untuk 15 unit ruang kelas saja, lalu di tahun 2023 mendatang hanya akan memperbaiki 25 ruang kelas. Bagaimana pun juga kondisi ancaman terhadap anak-anak masih sangat tinggi mengingat jumlah kelas yang diperbaiki cuma sedikit," ungkapnya.
Ketua Fraksi PDI-P ini pun akan melakukan berbagai upaya agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut meningkatkan alokasi anggaran untuk rehabilitasi ruang kelas yang rusak berat. Sebab nilai dana yang dianggarkan oleh Pemkab Garut untuk memperbaiki ruang kelas rusak, lanjut Yudha, sangat minim bila dibandingkan dengan total keseluruhan anggaran.
"APBD Garut Tahun Anggaran 2022 ini yang jumlah sekitar Rp4,88 triliun, pemkab garut hanya mengalokasi rehabilitasi 15 ruang kelas di 12 SD. Tentunya dengan mempertimbangkan ancaman keselamatan siswa, jumlah ruang kelas yang mesti diperbaiki bertambah," katanya.
Editor : ii Solihin