Masih kata Asep, Korban mengalami kerugian sekitar Rp.4 Juta rupiah, "anting dan cincin nya raib diambil Pelaku yang mengaku sebagai tenaga kesehatan itu,"katanya.
Kanit Reskrim Polsek Limbangan, Bripka Asep Suryana menghimbau kepada masyarakat sekitar untuk secepatnya melaporkan apabila ada yang mengaku petugas dari manapun baik itu dari tenaga kesehatan, ada juga mengaku sebagai petugas PLN, "Segera melaporkan kepada Bhabinkamtibmas atau Babinsa setempat, kemudian ke Mapolsek untuk segera dilakukan pengejaran kepada Diduga Pelaku yang melakukan kejahatan tersebut,"imbuhnya.
Sementara, Budi Hermawan (Kakak Korban), menuturkan, awal mula informasi dari anaknya, kalau adiknya itu pingsan karena terhipnotis, kemudian melaporkan ke pihak kepolisian, diduga pelaku dikejar ke arah Leuwigoong, kemudian dibawa ke Mapolsek.
"Ya setelah dibawa ke Mapolsek terduga pelaku waktu itu, ternyata bukan orang tersebut, dan tidak ada bukti atau saksi, jadi pada saat itu juga hal tersebut sudah dianggap beres, kami menolak untuk membuat laporan kepolisian,"tuturnya.
Budi menyebut orang yang sempat dirinya lihat berjumlah sekitar 4 orang, dan secara pasti yang masuk ke rumah saudaranya itu tidak melihat berapa jumlah orangnya, "namun sempat ada 2 orang yang masuk ke rumah adiknya satu lagi, malahan saudaranya itu ditensi darah, namun ketika disuruh untuk membeli obat, adik Saya menolak,"jelasnya.
Budi pun menegaskan Kejadian tersebut pihak keluarga sudah menganggap beres dan dijadikan sebagai musibah, "jadi Kami tidak membuat laporan ke Polisi, pada saat kejadian maupun hari ini,"pungkasnya.
Diketahui peristiwa terjadinya Hipnotis itu terjadi pada hari Kamis (10/11/2022) sekitar pukul 03.00 WIB, Korban mengalami Kerugian kurang lebih Rp.4 Juta Rupiah. Dan pada saat itu juga Korban beserta keluarga melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian, namun Setelah dilakukan pemeriksaan kepada sejumlah terduga pelaku, tidak ada barang bukti dari yang bersangkutan.
Editor : ii Solihin