Sementara itu, Country Representative_ Rutgers WPF Indonesia, Amalia Rahmah, menuturkan, isu intervensi terkait perkawinan anak ini baru dilakukan di Kabupaten Garut, dan tahun ini merupakan tahun kedua dari 5 tahun yang direncanakan, pihaknya dengan Semak melakukan intervensi mengenai isu perkawinan anak di Kabupaten Garut.
"(Harapan Power to You(th)) pertama kita supaya Garut siap untuk mengurangi angka perkawinan anak, angka kehamilan remaja, kemudian juga kekerasan terhadap perempuan dan anak," tutur Amalia.
Ia mengatakan jika data terkait perkawinan anak hingga kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Garut angkanya memang tidak bisa disebut memprihatinkan. Namun, imbuh Amalia, dalam area pencegahan ia menilai jika intervensi untuk isu tadi tidak harus menunggu kasus tinggi terlebih dahulu.
"Jadi memang angkanya tidak bisa disebut memprihatinkan, tetapi dalam area pencegahan kita kan nggak nunggu kasus tinggi dulu, tapi ini kesempatan untuk melakukan pencegahan terhadap angka-angka yang mungkin bisa diperkirakan akan lebih buruk kalau tidak dilakukan sekarang," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Direktur Yayasan Semak, Rina Nurhayati, memaparkan jika penandatanganan MoU kali ini menjadi momen yang tepat ketika pihaknya bersama Rutgers selama kurang lebih 2 tahun telah menyelenggarakan program Power to You(th) di beberapa daerah di Kabupaten Garut.
Sehingga ia berharap, pasca penandatanganan MoU ini akan menjadi langkah awal pihaknya untuk lebih berkolaborasi dengan Pemkab Garut dalam menyelesaikan beberapa isu terkait anak dan perempuan di Kabupaten Garut.
"Saya pikir ini menjadi langkah awal kita untuk bisa lebih kolaborasinya ke depan lebih akan semakin okelah untuk isu kehamilan remaja, kemudian perkawinan anak semakin menurun, dan mudah-mudahan kerja kita yang mungkin secuil ini di Kabupaten Garut yang luas ini bisa berkontribusi baiklah untuk Kabupaten Garut ke depan seperti itu," papar Rina.
Ia mengatakan, dari 4 desa yang mendapatkan pendampingan dari pihaknya, ada salah satu pemerintah desa yang sudah mau mengalokasikan anggaran dana desanya untuk kelompok remaja. Sehingga ia berharap hal tersebut bisa direplikasi oleh desa-desa lain di Kabupaten Garut.
Editor : ii Solihin