Oleh karena itu, selain menanam atau memelihara tanaman hias, Sekda Garut mengajak masyarakat untuk menanam juga komoditas pangan yang bisa ditanam di pekarangan.
"Bapak ibu sekalian kan kita hari ini di rumah-rumah kita itu lagi demam adalah menanam pohon bunga kan, bunga nu tidak pernah ada bunganya, aya daun kitu (seperti tanaman janda bolong), semua kan sedang masifkan pak, kenapa tidak mungkin coba kita dorong pak kearah komoditas yang sekiranya bisa memberikan keyakinan dan kepastian bahwa keluarga kita berdaya dalam kondisi itu," ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Garut, Haeruman, menuturkan, dalam gerakan tanam panen cepat ini, P2L difokuskan pada pemenuhan kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran keluarga, hingga diharapkan mampu memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga.
Ia mengungkapkan, kegiatan gerakan tanam panen cepat yang diimplementasikan dalam pekarangan pangan lestari ini memberikan kontribusi signifikan terhadap laju inflasi daerah, karena melalui hal tersebut berkontribusi dalam mengembangkan ketersediaan pangan khususnya komoditi pangan di pekarangan keluarga.
"Salah satu upaya yang mendukung terhadap pengendalian inflasi adalah dengan gerakan tanam panen cepat, di mana ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan penanaman tanaman pangan di pekarangan, sehingga kebutuhan sehari-hari ini dapat dihasilkan di pekarangan," tutur Haeruman.
Bahkan, di KWT Harum Sari yang berlokasi di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, anggota KWTnya memiliki tabungan kelompok berkat hasil penjualan hasil panen dari beberapa komoditas pangan yang ditanam di pekarangan.
"Saya kira itu dapat membantu untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga tidak usah membeli dari pasar, cuman barangkali untuk pemenuhan gizinya ini alangkah baiknya kita bersinergi juga dengan Dinas Perikanan Peternakan, karena secara umum kebutuhan PSATnya (atau) pangan segar asal tumbuhannya sudah terpenuhi, cuman untuk kebutuhan gizi hewani ini yang perlu kita bantu dan perlu kita tingkatkan lagi," jelasnya.
Editor : ii Solihin