Ia pun menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan cepat saji untuk warga terdampak. Menurutnya, bantuan tersebut akan diberikan dalam waktu yang tak terbatas selama penanggulangan bencana dilakukan.
"Kemudian hasil assesmen ini akan kami serahkan pada unsur pimpinan, khususnya Bupati Garut, mengenai kebijakam yang akan diambil nantinya. Apakah ada yang sifatnya tanggap darurat atau bagaimana, itu nanti yang akan ditentukan," katanya.
Berdasarkan hasil inventarisir yang dilakukan sementara, tim gabungan Pemkab Garut yang dibantu personel TNI Polri mendata jumlah rumah terdampak bervariasi dan tersebar di Kecamatan Pasirwangi serta Kecamatan Samarang.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satriabudi, menyebut di Kecamatan Pasirwangi jumlah rumah terdampak tercatat sebanyak 3 unit. Sementara di Kecamatan Samarang sebanyak 20 unit.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ucap Satriabudi.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil analisa BMKG, gempa bumi yang terjadi pada pukul 22.57 WIB berkekuatan M 4.3 memiliki episenter yang terletak pada koordinat 7.27 LS dan 107.73 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km BaratDaya Kabupaten Garut, dengan kedalaman 3 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, dirasakan pada beberapa wilayah Garut seperti Pasirwangi, Cisurupan, Bayongbong, Samarang dengan Skala Intensitas IV MMI. Di luar Garut, guncangan juga dirasakan pada beberapa daerah seperti Lembang, Pangalengan, Pacet, Cileunyi, dan Sumedang dengan Skala Intensitas II MMI.
Editor : ii Solihin