Obsesi Joe memiliki Harley Davidson berawal dari hobinya menonton film sejak kecil. Terutama film yang mengangkat motor gede di dalamnya.
"Selain itu, pertama kali saya juga mendapat referensi dan literasi motor dari radio maupun majalah. Ternyata banyak penyanyi rock kendaraannya Harley Davidson. Dari sana saya semakin menyukai Harley Davidson," katanya.
Kemudian di tahun 1996, cita-cita komedian bernama asli Juhana Sutisna itu untuk mempunyai Harley Davidson akhirnya terwujud. Dengan hasil jerih payahnya sendiri, lagi-lagi Joe menggunakan semua bayarannya sebagai penyanyi untuk membeli motor gede impiannya seharga Rp16 juta.
"Dari hasil rekaman pertama saya sebagai penyanyi, saya memilih membeli Harley Davidson daripada rumah. Saya beli second dari orang Jakarta. Harga Rp16 juta itu ditukar tambah dengan motor Norton," ucapnya.
Pria kelahiran Bandung 6 Mei 1967 silam ini menyebut koleksi motor gedenya sempat berjumlah 15 unit. Namun kini motor gede miliknya yang tersisa hanya tinggal empat unit saja.
Banyak alasan dia memilih menjual motor-motor kesayangannya. "Ada sesuatu yang lebih urgent hingga saya memutuskan untuk menjual beberapa motor koleksi saya. Banyak keperluan, terutama untuk sekolahin anak. Apalagi yang sering dipakai hanya satu atau dua motor saja," paparnya.
Namun, Joe tidak sembarangan dalam menjual motor gede koleksinya. Empat motor yang dia pertahankan untuk dikoleksi hanya yang iconic saja, seperti memiliki riwayat yang berkaitan dengan film.
"Harley yang masih saya pertahankan ada kaitannya atau riwayatnya pernah muncul di film. Misalnya motor yang ada di film Harley Davidson and The Marlboro Man. Di Indonesia itu, motor di film itu hanya dimiliki dua orang, yang punya saya dan Wingi di Jakarta," kata Joe.
Editor : ii Solihin