"Nah nanti setelah itu kita lihat berapa menit dari kematian setelah penyembelihan, dan nanti kita lihat reaksinya, jangan sampai nanti beberapa menit dibuka nanti sapinya ngamuk, jadi dilihat dari kornea mata kalau sudah ditekan dengan jari tidak ada reaksi berarti sapi sudah mati," papar Dodiet.
Cara penanganan sapi yang sudah disembelih dengan baik adalah memisahkan area hijau dan area merah. Area merah dan area hijau dimaksud adalah tidak boleh dicampurkan agar tidak bau. Selain itu, sapi yang dalam keadaan baik ketika direbahkan dengan ihsan akan memiliki kualitas daging yang lebih bagus.
"Jadi kenapa sapi bau dagingnya kalau kurban, tidak enak tidak ada rasanya, karena cara penanganannya kurang bagus tidak Asuh," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, Sirodjul Munir, menyatakan, kegiatan ini penting dilakukan khususnya oleh MUI, karena pihaknya merasa bertanggung jawab untuk menjamin penyembelihan hewan secara halal. Menurutnya, tidak hanya halal namun juga halalan toyyiban barokan.
"Di samping halal juga toyyib higienis istilahnya, itu sangat penting dilakukan oleh kita khususnya oleh umat muslim, maka sangat penting dilakukan pelatihan-pelatihan semacam ini," ucap Ketua MUI Garut.
Ia mengatakan, bagi peserta yang mengikuti pelatihan ini nantinya akan diberikan piagam yang ditandatangani oleh Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut dan MUI Kabupaten Garut.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus berjalan, mengingat respon masyarakat terutama para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Kabupaten Garut sangat antusias untuk mengikuti pelatihan ini. Ia menyebut peserta yang bisa mengikuti pelatihan ini dibatasi hanya 50 orang per-angkatan.
Sebelumnya, pada Bimtek JULEHA pertama, Kadiskanak Garut, Sofyan Yani, menerangkan bahwa tujuan dari kegiatan Bimtek JULEHA ini adalah untuk memperbanyak jumlah ahli juru sembelih halal di Kabupaten Garut, yang nantinya bisa dipersiapkan untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha maupun untuk kebutuhan sehari-hari.
Editor : ii Solihin