GARUT, iNewsGarut.id – Beberapa keutamaan dalam melaksanakan kurban di Hari Raya Idul Adha yang penting diketahui oleh umat Islam. Ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Dalam momen tersebut biasanya identik dengan penyembelihan hewan kurban yang dilakukan hingga hari tasyrik atau 3 hari setelah Idul Adha.
Anjuran melaksanakan kurban sendiri tercantum dalam Al-Qur'an Surah Al-Hajj ayat 34. Allah SWT berfirman:
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَۙ
Artinya: "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (QS. Al Hajj: 34)
Dalam bahasa arab Qurban (kurban) berasal dari kata Qaraba, Yaqrabu, Qurbaanan, yang memiliki arti mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kurban adalah salah satu ibadah yang menunjukkan bentuk syukur umat muslim kepada Allah SWT. Berkurban juga memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang melaksanakannya. Berikut penjelasannya.
Beberapa Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha
1. Menjalankan Perintah Allah SWT
Keutamaan qurban yang pertama adalah menjalankan perintah Allah SWT seperti yang telah disinggung pada Qur'an Surah Al-Hajj ayat 34. Selain itu, perintah Allah yang lain untuk melaksanakan kurban ada dalam Surah Al-Kautsar ayat 2.
فصل لربك وانحر
“Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!” (Q.S Al-Kautsar: 2)
Sementara itu, Ibnu Taimiyyah mengatakan, ibadah harta benda yang paling mulia di hari Raya Idul Adha adalah menyembelih kurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah salat id.
2. Berkurban Menjadi Ciri Keimanan Seseorang
Keutamaan berkurban selanjutnya adalah menjadi ciri keimanan dan bukti ketakwaan seseorang. Dalam Al-Qur'an Surah Al-Hajj ayat 37 Allah SWT berfirman:
لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِن يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (Q.S Al-Hajj:37)
Nabi Muhammad SAW dalam hadits juga telah mengingatkan umatnya tentang perintah berkurban. Berikut haditsnya :
عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه)
Artinya: "Dari Abu Hurairah, "Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami," (H.R Ahmad dan Ibnu Majah).
Editor : ii Solihin