Mulai dari kegiatan pencairan, hingga pendampingan usaha pada setiap petemuan mingguan. Sampai akhirnya di 2022 lalu, Gravit berhasil mendirikan 3 Kedai Kopi atas jerih payahnya sendiri.
“Sejak Pandemi memang tantangannya di karyawan yang berkurang. Saya enggak pernah memberhentikan, pasti saya perjuangkan, tetapi kebanyakan karena alasan pribadi,” ucap Gravit, Senin (24/7/2023).
Satu kedai milik Gravit terdampak pandemi. Dia menceritakan sekarang kedai kopinya bertahan di 2 cabang.
Tidak patah semangat, Ia lalu menceritakan bisnis yang sedang digadangnya 3 bulan belakangan ini. “Omzet lumayan sekali, walaupun masih jadi agen tapi kedai kopi di sini ngambil es kristalnya ke saya. Ada karyawan juga yang bantu,” tambahnya.
Perempuan hebat ini yakin bahwa masalah dalam bisnis adalah biasa dan bisa dicari jalan keluarnya (problem solving). Sejak awal memutuskan untuk berbisnis Kedai Kopi, Gravit sudah memperhitungkan peluang bisnis di Situbondo, kampung halamannya.
Pada saat itu, tempat nongkrong sambil menikmati koo masih sangat jarang. Walaupun menghadapi tantangan sampai harus menutup salah satu kedai kopinya, Gravit meyakini peluang bisnis pasti akan selalu ada.
Maka dari itu bisnis es kristalnya justru meraup omzet yang sangat menguntungkan. Meski telah sukses dan mampu bertahan dari dampak pandemi, Gravit tak menanggalkan pekerjaannya sebagai AO Mekaar.
Editor : ii Solihin