get app
inews
Aa Text
Read Next : KPU Garut Sukses Gelar Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut Tahun 2024

Dosen Fkominfo Uniga Sebut Media Harus Bisa Mencerdaskan Masyarakat

Senin, 21 Agustus 2023 | 13:40 WIB
header img
Dosen Fkominfo Uniga sekaligus Praktisi Media, Ridwan Mustofa. (Foto InewsGarut.id)

GARUT, iNewsGarut.id – Tahun politik sudah di depan mata, suguhan berita berkaitan dengan informasi-informasi mengenai peta koalisi, hingar bingar para pendukung capres-cawapres, hingga sepak terjang dari para calon pun setiap harinya mewarnai layar televisi dan kanal berita lainnya.

Namun demikian, tidak hanya masyarakat yang harus cerdas menghadapi tahun politik, media pun dihadapkan pada sebuah tantangan yang sangat beragam dan kompleks, terutama dalam konteks demokrasi dimana proses politik memiliki dampak besar pada masyarakat.

“Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, media perlu mempertahankan prinsip jurnalisme yang kuat, memprioritaskan fakta dan kebenaran, menjaga integritas, dan berkomitmen untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Dosen Fkominfo Uniga sekaligus Praktisi Media, Ridwan Mustofa, Minggu (20/8/2023).

Ridwan menyampaikan, pada dasarnya tahun politik merupakan saat yang penting dalam perkembangan suatu negara, dan peran media sangat penting dalam memastikan adanya informasi yang akurat, seimbang, dan dapat dipercaya.

“Media memiliki peran krusial dalam menyediakan informasi yang akurat, menyampaikan isu-isu penting, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokratis,” ujarnya.

Menurut Ridwan, dengan mematuhi prinsip-prinsip jurnalisme yang kuat dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, media dapat mengatasi tantangan dan tetap menjadi pilar dalam masyarakat yang demokratis.

Selain itu, tambah Ridwan, tahun politik seringkali diwarnai oleh penyebaran berita palsu, informasi yang tidak akurat, atau disinformasi.

Maka dari itu, media perlu berjuang untuk memverifikasi informasi sebelum disiarkan agar tidak ikut menyebarkan informasi yang salah.

Ia menambahkan, media harus berusaha mempertahankan integritas jurnalisme dengan tetap mempertahankan objektivitas dan menghindari bias politik. Tantangan ini semakin sulit ketika lingkungan politik sangat polarisasi.

“Intervensi politik dalam proses jurnalisme dapat merongrong independensi media,” tambah dia.

Dikatakan Ridwan, terkadang tahun politik sering memperkuat polarisasi di masyarakat. Media harus mencari cara untuk tetap menjadi sumber informasi yang dapat meredakan ketegangan dan mempromosikan dialog yang sehat.

“Jangan sampai media kehilangan kepercayaan masyarakat karena dugaan bias atau agenda tertentu,” ucapnya.

Dalam suasana politik yang sibuk, sambung Ridwan, masyarakat dapat dibanjiri oleh berbagai informasi dari berbagai sumber. Media perlu berkompetisi agar suaranya tetap didengar di tengah kebisingan informasi ini, karena perubahan teknologi juga memengaruhi cara media menyampaikan berita dan informasi.

Menurut dia, media harus beradaptasi dengan tren baru seperti platform digital, sosial media, dan video langsung.

“Media dapat berperan dalam mendidik masyarakat tentang bagaimana mengenali berita palsu, memahami sumber informasi yang dapat diandalkan, dan kritis dalam menilai informasi,” kata dia.

Lanjut Ridwan mengatakan, meskipun lingkungan politik mungkin mendominasi berita, media juga harus tetap memberikan ruang bagi isu-isu penting seperti lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial.

Bahkan, kata dia, suguhan hiburan juga bisa menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan positif dan nilai-nilai yang dapat membangun karakter masyarakat.

“Perlu dipahami bahwa konteks budaya dan sosial berperan dalam bagaimana media dipahami dan diterima oleh masyarakat,” tuturnya.

Ia menyampaikan, penting bagi masyarakat untuk mengembangkan kemampuan kritis dalam mengonsumsi informasi, dan untuk mendukung media yang berusaha untuk memenuhi tanggung jawab mencerdaskan masyarakat.

Menurutnya, masyarakat juga perlu memiliki keterampilan media literasi yang kuat. Ini mencakup kemampuan untuk mengenali berita palsu, memahami bagaimana media beroperasi, dan menganalisis informasi dengan kritis sebelum mengambil keputusan.

Secara keseluruhan, kata Ridwan, "media harus mencerdaskan masyarakat" adalah sebuah prinsip yang penting, tetapi juga rumit dalam penerapannya. Kerjasama antara media, masyarakat, dan pemerintah untuk mencapai tujuan ini sangatlah penting.

“Memahami peran masing-masing pihak dan bekerja menuju informasi yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam akan berkontribusi pada menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan berpengetahuan,” paparnya.

Media sendiri memiliki peran sentral dalam menyampaikan informasi, masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas dan kritis.

Dengan demikian, kerjasama antara media, lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan dapat membentuk lingkungan informasi yang lebih sehat dan berpengetahuan.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut