GARUT, iNewsGarut.id – Fenomena kelangkaan pupuk subsidi sudah menjadi hal yang biasa di setiap musim tanam. Di kabupaten sendiri kelangkaan pupuk subsidi ini dikeluhkan oleh para petani, pasalnya pupuk merupakan komoditi yang sangat vital dalam pertanian. Jika kekurangan pupuk akan berdampak pada jumlah ataupun hasil panen.
Terkait dengan kelangkaan pupuk subsidi dibenarkan oleh Haeruman Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut. Kondisi sekarang ini para petani mulai mengeluh dengan sulitnya memperoleh pupuk subsidi.
"Ya jelas sangat berpengaruh, namanya kekurangan pupuk otomatis secara produksinya mengalami penurunan,"kata Haeruman saat ditemui di kantor Dinas Pertanian Garut, Jum'at (23/2/2024).
"Kita ini dituntut untuk swasembada pangan, nah yang jadi permasalahan pupuknya terbatas. Saran Kami adalah bagi petani yang punya lahan luas untuk membeli pupuk non subsidi,"sambung Haeruman.
Menurutnya sejauh ini pihaknya di Dinas Pertanian sudah melakukan pendataan melalui e-rdkk terkait kebutuhan kelompok tani di Garut dan sudah disampaikan kepada Kementrian Pertanian.
"Dari total pengajuan yang disampaikan berdasarkan e-rdkk mencapai total 86 juta Kg lebih namun yang terealisasi untuk urea hanya 50 persennya saja, sementara untuk pupuk NPK hanya 30 persen dari total pengajuan,"ungkapnya.
Kondisi tersebut lanjut Haeruman mengakibatkan distribusi pupuk dikalangan petani rata rata hanya kebagian kurang dari 5 Kg per petani padahal kebutuhannya diatas itu semua.
"Petani dengan kondisi tersebut sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada tanaman yang sudah memasuki musim tanam ini,"ujarnya.
Jadi tugas Dinas Pertanian, jelas Haeruman, membantu memfasilitasi petani yang tersebar di Kabupaten Garut sedang didata dan akan diusulkan ke Kementrian Pertanian melalui PTPI.
"Kami sudah data para petani yang tersebar di kabupaten Garut dan akan diusulkan ke Kementan melalui PTPI,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin