GARUT, iNewsGarut.id – Hari raya Idul Fitri tinggal menghitung hari, momentum silaturahmi pun menjadi satu hal yang ditunggu umat muslim termasuk warga binaan di Lapas Kelas IIB Garut. Kerinduan mereka untuk bersua dengan keluarga menjadi kehangatan tersendiri di balik dinginnya kerangkeng.
Kepala Lapas Kelas IIB Garut, Rusdedy menerangkan di hari raya Idul Fitri 1445 ini warga binaan diberikan kesempatan untuk bertemu dengan keluarganya mulai tanggal 1-4 Syawal 1445 H atau 10-14 April 2024.
“Kegiatan hari raya lebaran untuk warga binaan itu kita berikan kesempatan kunjungan keluarga. Itu 4 hari dari hari H sampai dengan H+3,” ungkap Rusdedy di Lapas Kelas IIB Garut, Kamis pagi (4/4/2024).
Untuk kunjungan yang diberikan, kata Rusdedy, kunjungan dilakukan serentak antara narapidana kasus pidana umum dan narapidana narkotika, yang mana akan dilaksanakan menjadi dua sesi yaitu pukul 08.00 WIB dan 12.00 WIB.
“Kegiatan kunjungan keluarga itu dilaksanakan serentak ya, kalau selama ini kita bagi semuanya disatukan dan kemungkinan akan membludak ya kunjungannya karena biasanya dikunjungi lebih dari 2 orang,” imbuh Kalapas Garut.
Selama 4 hari itu, pihak lapas memberikan kelonggaran dalam aktivitas warga binaannya agar mereka bisa bersilaturahmi bersama keluarganya.
Tak hanya diberikan waktu bersama keluarga, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di hari raya tahun ini para tahanan akan diberikan SK Remisi. Sebanyak 512 warga binaan yang teladan akan diberikan pengurangan masa hukuman berdasarkan peraturan perundang-undangan.
“Isi itu 728 sama yang baru kemarin masuk ya, yang dapat remisi ada 512 berarti yang nggak dapat remisi 216,” kata Rusdedy menjelaskan jumlah tahanan di Lapas Kelas IIB Garut.
Adapun yang tidak mendapatkan remisi adalah para tahanan yang tidak memenuhi persyaratan diantaranya yang melakukan pelanggaran dan B3 atau sedang menjalani denda.
“Yang pelanggaran itu yang bawa handphone, karena kalau di Lapas Garut perkelahian tidak ada, ini kelihatan ya penegakan aturan oleh petugas lapas itu riil ya kita laksanakan dengan baik ya,” ungkap Rusdedy.
Sementara itu, selama bulan suci Ramadhan ini Lapas Garut menggelar kegiatan keagamaan yang lebih intens seperti mengizinkan warga binaan untuk tadarus di sore hari menjelang berbuka, serta di 10 hari terakhir sebanyak 20 warga binaan diperbolehkan melakukan itikaf di masjid.
Editor : ii Solihin