GARUT, iNews.id – Stok minyak goreng kemasan premium di Kabupaten Garut dilaporkan mengalami kelangkaan. Langkanya minyak goreng berharga lebih tinggi dari HET yang dianjurkan pemerintah itu, semakin mempersulit warga yang ingin mendapatkan komoditas tersebut.
“Jangankan minyak goreng subsidi yang harganya murah, minyak goreng mahal (kemasan premium) yang harganya di atas Rp22.000 per liter juga kosong di Pasar Guntur,” kata Kasubag UPTD Pasar Guntur Yusep Suryaman, saat ditemui Jumat (18/2/2022).
Sementara minyak goreng curah yang harganya Rp18.200 per kg, tambah Yusep, terpantau masih tersedia di beberapa kios Pasar Guntur. “Kalau minyak curah stoknya masih ada. Harganya juga jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah, Rp18.200 per Kg,” ujarnya.
Menurutnya, kosongnya stok minyak goreng di Pasar Guntur ini diakibatkan oleh terbatasnya distribusi. Keterbatasan distribusi ini diperparah oleh tingginya minat masyarakat untuk melakukan pembelian.
Di tempat terpisah, seorang pedagang minyak goreng curah di Pasar Guntur, Koh Liem (63), mengaku stok di kiosnya masih terbilang aman. “Pasokan ke tempat saya aman-aman saja,” tutur Liem.
Namun, tambah Liem, kenaikan harga yang berlaku untuk minyak goreng curah saat ini sangat ekstrem. Menurutnya, harga minyak goreng curah yang berlaku tersebut mengikuti harga minyak goreng internasional.
“Harganya berubah-ubah, mengikuti harga minyak goreng internasional. Kenaikan akhir-akhir ini memang yang paling ekstrem,” katanya.
Dia menyebut kenaikan harga minyak curah telah terjadi sejak pertengahan 2021 lalu, yakni berawal pada awal Juni 2021. “Naik sebesar Rp2.000 per Kg itu sudah cukup lumayan tinggi. Biasanya naik paling Rp500, lalu turun lagi karena persoalan stok yang terbatas. Jika stok normal, harga ikut normal. Sekarang tidak begitu,” ujarnya.
Sementara itu, kelangkaan minyak goreng juga terjadi di sejumlah minimarket. Pada beberapa minimarket, warga harus mengantre untuk mendapatkan minyak kemasan harga murah.
Editor : ii Solihin