GARUT, iNewsGarut.id – Bantuan Pangan Beras (CBP) adalah program Pemerintah berupa penyaluran beras yang bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog. Program ini merupakan salah satu pemanfaatan CBP sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.
PT Pos Indonesia sebagai mitra Pemerintah dalam penyaluran bantuan beras CBP itu, senantiasa bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di lapangan dan wajib merespon cepat keluhan-keluhan dari masyarakat.
Namun ironisnya, bantuan beras CBP di Kecamatan Selaawi, Garut, Jawa Barat, dilakukan pereturan , dimana beberapa Desa mendapatkan keluhan dari masyarakat pasalnya berat atau timbangan dari beras tersebut tidak sesuai, kurang dari 10 Kg.
Salah satu yang mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait itu yakni Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Garut, Jawa Barat. Yang mana pada Kamis (6/6/2024) beras CBP dikembalikan untuk dilakukan pereturan karena jumlah kiloannya kurang dari 10 kg.
Kepala Desa Samida Koko Kosasih saat dihubungi melalui telepon membenarkan bahwa pihaknya mengembalikan bantuan beras tersebut dikarenakan ada keluhan dari masyarakat terkait dengan timbangannya.
"Ya kemarin dikirim beras bantuan, Kita kembalikan lagi untuk diretur karena setelah ditimbang kiloannya kurang, ada yang 8 kg, ada juga yang 9 kg, variatif lah kurangnya. Tapi sekarang sudah diganti atau diretur,"ujarnya, Kamis (6/6/2024).
Koko belum mengetahui total jumlah beras bantuan yang disalurkan untuk masyarakat Desa Samida.
"Jumlah totalnya kurang tau, yang jelas kemarin itu kurang kiloannya sehingga dilakukan pereturan,"ucapnya.
Dari informasi yang didapat tidak hanya Desa Samida yang mengembalikan bantuan beras tersebut, beberapa Desa lainnya juga mengalami hal yang sama.
Saat ditemui di kantornya Ipan selaku Kepala Gudang Bulog Garut membenarkan bahwa adanya pengembalian ataupun pereturan bantuan beras CBP untuk Kecamatan Selaawi, sesuai dengan laporan dari Kantor Pos Indonesia cabang Garut.
"Ya benar ada retur dari Kecamatan Selaawi, sesuai dengan laporan dari Kantor Pos cabang Garut,"cetusnya.
Ipan menjelaskan mekanisme penyaluran bantuan beras CBP itu, bahwa kantor Pos sebagai mitra pemerintah dalam hal penyaluran bertanggung jawab adanya hal seperti ini. Pihaknya hanya mengganti bila ada keluhan baik itu kemasannya rusak, ataupun kurangnya timbangan, tetapi berdasarkan laporan dari PT Pos Indonesia.
"Kantor Pos sepenuhnya tanggung jawab terkait penyaluran, Ketika sudah keluar dari gudang Bulog ada yang kurang kiloannya bukan tanggung jawab Kami lagi, sepenuhnya penggantian dilakukan oleh Kantor Pos, Kita hanya menerima laporan dari Kantor Pos, kemudian menggantinya bila ada laporan dari PT Pos baik itu yang rusak kemasan ataupun kurang kiloannya,"jelasnya.
"Karena sebelum dilakukan pengiriman Kita (Bulog) disaksikan oleh kantor pos semua beras dilakukan pemeriksaan mulai dari karungnya, kiloannya, serta kualitasnya. Kemudian dibuat berita acaranya,"imbuhnya.
Sementara Kepala kantor pos cabang Garut Poppy saat ditemui sedang tidak ada di tempat. Menurut Security setempat, kepala PT Pos Cabang Garut sedang melakukan monitoring ke lapangan.
"Ibu kepala nya sedang keluar monitoring ke lapangan,"kata Security pos cabang Garut.
Begitupun saat dihubungi pesan what's App Kepala Pos Cabang Garut tidak merespon. Hingga berita ini ditayangkan belum ada klarifikasi dari PT Pos Indonesia cabang Garut.
Editor : ii Solihin