Garut, iNewsGarut.id – Calon Bupati Garut nomor urut 1 Helmi Budiman menegaskan komitmennya untuk menjadikan pendidikan berkualitas sebagai salah satu prioritas utama dalam program kerja jika dirinya terpilih sebagai Bupati Garut pada Pilkada 2024.
Menurut Helmi, pendidikan yang baik merupakan fondasi penting untuk mencetak generasi penerus yang mampu membawa Garut menuju kemajuan dan kesejahteraan.
Helmi menekankan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat dan perekonomian daerah secara keseluruhan.
Ia bertekad untuk memastikan seluruh anak-anak di Garut mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas, tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi.
"Pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan Garut. Anak-anak kita harus dibekali dengan pendidikan yang memadai, mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Kita ingin menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, dan mampu bersaing di era global," ujar Helmi. Senin (7/10/2024).
Helmi menyoroti pentingnya perbaikan fasilitas pendidikan di Garut, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Ia berencana untuk membangun sekolah-sekolah baru di daerah yang belum terjangkau, serta merenovasi bangunan sekolah yang rusak agar lebih layak digunakan.
"Masih banyak sekolah di Garut yang kondisinya memprihatinkan, terutama di daerah pelosok. Kami akan memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, termasuk menyediakan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar, seperti laboratorium, perpustakaan, dan akses internet," jelasnya.
Ia juga berfokus pada peningkatan kapasitas para guru dan tenaga pendidik di Garut. Melalui program pelatihan dan pengembangan kompetensi, ia berencana meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah agar sesuai dengan kebutuhan pendidikan abad ke-21.
"Guru adalah ujung tombak pendidikan. Kita harus pastikan mereka mendapatkan pelatihan yang memadai agar mampu memberikan pembelajaran yang efektif dan sesuai perkembangan zaman. Kita juga akan dorong sertifikasi guru agar kualitas pengajaran semakin baik," kata Helmi.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap pemerataan pendidikan, Helmi berencana untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program beasiswa bagi siswa berprestasi dan bantuan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu akan menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan pendidikan yang diusungnya.
"Kita tidak boleh membiarkan anak-anak Garut putus sekolah hanya karena masalah biaya. Pemerintah harus hadir untuk memastikan semua anak mendapatkan haknya untuk belajar. Kami akan memberikan bantuan pendidikan bagi yang membutuhkan," tegasnya.
Menghadapi era digital, Helmi juga berencana mengimplementasikan digitalisasi dalam sistem pendidikan Garut. Ia akan memperkenalkan program e-learning yang memungkinkan siswa dan guru untuk mengakses materi pembelajaran secara online, serta menyediakan fasilitas teknologi informasi di sekolah-sekolah.
"Digitalisasi pendidikan bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Kita akan lengkapi sekolah-sekolah dengan perangkat teknologi dan jaringan internet yang baik, sehingga proses belajar bisa lebih efektif dan anak-anak bisa menguasai teknologi sejak dini," paparnya.
Selain pendidikan formal, Helmi juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan melalui pendidikan vokasi. Ia berencana untuk membuka lebih banyak program pendidikan vokasional di sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK) agar siswa-siswi di Garut memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan dunia kerja.
"Melalui pendidikan vokasi, kita ingin mencetak generasi yang siap kerja. Anak-anak akan dibekali dengan keterampilan yang relevan dengan industri, seperti teknologi, agribisnis, dan pariwisata. Ini penting untuk menekan angka pengangguran di kalangan pemuda Garut," ujarnya.
Tidak hanya fokus pada aspek akademis, Helmi Budiman juga menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi anak-anak Garut. Menurutnya, pendidikan harus mencakup pembentukan moral, etika, dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat, agar generasi muda Garut tumbuh menjadi individu yang berintegritas dan berjiwa sosial.
"Pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, tapi juga tentang bagaimana kita membentuk karakter anak-anak agar mereka tumbuh menjadi manusia yang berakhlak mulia dan cinta pada daerahnya. Pendidikan karakter akan kita integrasikan dalam kurikulum sekolah," jelasnya.
Helmi juga berencana untuk memperluas kerja sama dengan pihak swasta dan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Garut. Melalui kerja sama ini, ia berharap bisa menghadirkan program magang, penelitian, dan pendampingan dari pihak akademisi dan dunia industri untuk para siswa Garut.
"Kita akan bekerja sama dengan perguruan tinggi dan dunia usaha untuk menyediakan program magang dan kerja praktik bagi siswa, sehingga mereka bisa mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja. Ini akan membuat mereka lebih siap menghadapi tantangan di masa depan," katanya.
Salah satu program unik Helmi adalah pemanfaatan potensi lokal Garut dalam pendidikan, seperti pendidikan berbasis lingkungan dan budaya. Ia ingin agar siswa-siswa di Garut mengenal lebih dekat kekayaan alam, seni, dan budaya daerahnya melalui program ekstrakurikuler dan kegiatan di luar kelas.
"Anak-anak harus bangga dengan daerahnya sendiri. Kami akan dorong sekolah-sekolah untuk memperkenalkan budaya lokal dan potensi alam Garut dalam pembelajaran, sehingga mereka bisa lebih mencintai lingkungan dan budaya kita," tambahnya.
Dengan strategi-strategi tersebut, Helmi Budiman optimis dapat membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan di Garut. Ia berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh anak-anak di Garut mendapatkan kesempatan yang sama dalam meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan yang berkualitas dan merata.
"Pendidikan adalah hak semua anak, tanpa terkecuali. Saya akan pastikan bahwa setiap anak di Garut mendapatkan kesempatan untuk meraih mimpi-mimpinya melalui pendidikan yang baik. Inilah tanggung jawab kita sebagai pemimpin dan sebagai orang tua," pungkas Helmi.
Editor : ii Solihin