GARUT, iNewsGarut.id – Sebanyak 120 peserta dari berbagai kampus dan sekolah di Kabupaten Garut mengikuti kegiatan bertajuk “Jurnalisme tanpa Radikalisme”, sebuah program yang diinisiasi oleh jurnalis Garut bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Garut. Kegiatan ini berlangsung dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik jurnalisme yang bebas dari pengaruh radikalisme sekaligus mendorong peran media sebagai agen perdamaian.
Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk seorang mantan narapidana kasus terorisme yang kini telah kembali setia kepada NKRI. Narasumber tersebut berbagi kisah perjalanannya dalam meninggalkan paham radikal dan memberikan wawasan tentang ancaman ideologi ekstremisme. Selain itu, turut hadir praktisi dan akademisi jurnalistik yang memberikan pandangan profesional mengenai peran jurnalisme dalam membendung narasi radikalisme di masyarakat.
Dalam sambutannya, Iqbal Gojali, perwakilan jurnalis Garut, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk memperkuat kesadaran jurnalis muda dan pelajar tentang bahaya radikalisme yang dapat merasuki media.
"Jurnalisme memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan informasi yang benar, adil, dan membangun. Program ini diharapkan mampu membentuk generasi muda yang kritis tetapi tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan," ujar Iqbal.
Sementara itu, Febi Pebrianto, Kepala Bidang Kewaspadaan Dini Kesbangpol Garut, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pencegahan radikalisme.
"Radikalisme tidak hanya ancaman bagi keamanan nasional, tetapi juga bagi integritas masyarakat. Peran jurnalisme sangat vital dalam membangun narasi yang sehat dan memerangi propaganda radikal," katanya.
Editor : ii Solihin