Refleksi EcoTeologi, Langkah Nyata BIMAS Islam Kemenag Garut Lestarikan Lingkungan

GARUT, iNewsGarut.id – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (BIMAS) Islam menetapkan Sodaqoh Alam sebagai salah satu program prioritas tahun 2025. Program ini merupakan wujud nyata dari pengamalan nilai-nilai EcoTeologi, yaitu perpaduan antara ajaran agama dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Sodaqoh alam didefinisikan sebagai bentuk sedekah yang diwujudkan dalam aksi pelestarian lingkungan, seperti reboisasi, penghijauan, pengelolaan sampah, hingga konservasi air.
"Kita ingin membumikan nilai-nilai keislaman yang tidak hanya ritual, tapi juga aktual, salah satunya melalui pelestarian alam sebagai bagian dari tanggung jawab khalifah fil ardh," ujar Kepala Seksi BIMAS Islam Kemenag Garut, Muhtarom, Kamis (24/4).
1. Reboisasi di wilayah rawan longsor dan gundul, khususnya di daerah selatan Garut.
2. Penghijauan di lingkungan madrasah dan pesantren.
3. Sosialisasi pengelolaan sampah berbasis komunitas masjid.
4. Kampanye hemat air dan penerapan teknologi sederhana konservasi air bersih.
Menurutnya, program ini tak hanya menargetkan pelestarian lingkungan secara fisik, tetapi juga peningkatan kesadaran ekoteologis umat Islam.
"Kita ingin setiap muslim memahami bahwa menjaga alam adalah ibadah. Ini adalah bagian dari hablum minal ‘alam yang sering kita abaikan," tegasnya.
Program Sodaqoh Alam juga mendapat dukungan dari kalangan tokoh agama dan aktivis lingkungan. Dan menyatakan siap menggerakkan para penyuluh untuk mensosialisasikan program ini hingga ke pelosok desa.
"Ini adalah bentuk dakwah bil hal yang sangat relevan. Di tengah ancaman krisis iklim, kita harus memulai dari hal kecil yang bermakna," ujarnya.
Diharapkan, program ini bisa menjadi model nasional dalam integrasi nilai-nilai keagamaan dengan gerakan pelestarian lingkungan hidup.
"Sodaqoh alam adalah investasi akhirat sekaligus warisan dunia yang lestari," tutup Muhtarom.
Editor : ii Solihin