Tanah Longsor di Pasirwangi Garut Satu Rumah Rusak dan Akses Jalan Terputus

GARUT, iNewsGarut.id – Bencana tanah longsor kembali terjadi di wilayah Kabupaten Garut. Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pasirwangi sejak Kamis (22/5/2025) sore hingga Jumat dini hari menyebabkan longsor di Kampung Kiarabongkok RT 03 RW 07, Desa Pasirwangi.
Kejadian tersebut terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB dan mengakibatkan kerusakan pada satu rumah warga serta terputusnya akses jalan lingkungan menuju Kampung Barujaya.
Tanah longsor yang terjadi memiliki dimensi cukup besar, yakni panjang 6 meter, tinggi 5 meter, dan lebar sekitar 4 meter. Material longsoran terdiri dari tanah dan pepohonan yang tumbang akibat labilnya struktur tanah setelah diguyur hujan deras selama berjam-jam.
Menurut laporan Camat Pasirwangi, Bambang Rudijanto, satu pohon besar ikut terbawa longsor dan menimpa rumah milik warga setempat bernama Jang Rahmat. Bagian dapur rumah tersebut mengalami kerusakan cukup parah akibat tertimpa pohon.
Selain itu, reruntuhan tanah dan pohon juga menutup akses jalan lingkungan yang biasa digunakan warga menuju Kampung Barujaya, sehingga aktivitas warga sempat terhambat.
“Begitu mendapat laporan, kami langsung melakukan penanganan tanggap darurat bersama aparat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta warga sekitar. Kami bergotong-royong membersihkan material longsoran dan berupaya membuka kembali akses jalan yang tertutup,” ujar Bambang dalam keterangan resminya, Jumat (23/5/2025).
Selain mengakibatkan kerusakan fisik, tanah longsor ini juga mengancam bangunan madrasah yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Warga dan pihak terkait diminta tetap waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat intensitas hujan masih tinggi di wilayah tersebut.
Pemerintah Kecamatan Pasirwangi bersama desa dan relawan telah menyalurkan bantuan logistik berupa sembako yang berasal dari Lumbung Sosial Desa Barusari dan Sarimukti. Bantuan ini diberikan kepada keluarga terdampak guna meringankan beban pascakejadian.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp5 juta. Saat ini, sejumlah kebutuhan mendesak masih diperlukan, di antaranya perbaikan rumah warga yang rusak, pembangunan beronjong untuk penguat lereng, serta tembok penahan tanah (TPT) untuk mengantisipasi kemungkinan longsor di kemudian hari.
Bambang juga menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada selama musim penghujan, termasuk pentingnya mengenali tanda-tanda potensi longsor di lingkungan sekitar. Pemerintah Kecamatan Pasirwangi akan terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut dan instansi terkait untuk memantau kondisi tanah serta mengambil langkah preventif yang diperlukan.
Dengan meningkatnya intensitas hujan di sejumlah wilayah Garut, warga yang tinggal di daerah rawan bencana seperti perbukitan dan lereng diminta untuk lebih waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda tanah bergerak atau retakan di sekitar tempat tinggal mereka.
Editor : ii Solihin