Ledakan Amunisi di Garut Makan Korban, TNI AD Evaluasi Seluruh Prosedur Pemusnahan Bahan Peledak

Wahyu Yudhayana menyebut ada dua fokus utama dalam evaluasi ini yakni
1. Penyebab ledakan itu sendiri.
2. Keterlibatan masyarakat sipil yang menyebabkan adanya korban dalam musibah tersebut.
3. Pelibatan Warga Jadi Sorotan
Terkait pelibatan warga, Wahyu menjelaskan bahwa masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan bersifat administrasi dan logistik, seperti memasak, menyiapkan makanan, menggali lubang, dan membersihkan sisa ledakan.
"Masyarakat ikut membantu mengangkat material-material detonator yang expired dan rentan itu ke dalam lubang penghancuran dan menyerahkannya kepada prajurit TNI yang ada di dalamnya. Pembawaannya mungkin tidak sesuai dengan perlakuan yang seharusnya, saat diterima oleh prajurit TNI di dalam lubang penghancuran tersebut dengan kondisi material afkir yang tidak stabil serta rentan gesekan dan goncangan memicu ledakan itu terjadi,” imbuhnya.
Ke depan, TNI AD berkomitmen untuk tidak lagi melibatkan masyarakat, bahkan untuk kegiatan administrasi dan penyiapan logistik. Mereka juga akan meminimalkan pelibatan personel dengan memanfaatkan teknologi seperti mini excavator untuk menggali lubang dan robot penjinak bom guna meningkatkan keamanan dalam pemusnahan bahan peledak.
TNI AD menyatakan duka mendalam atas insiden ini dan berkomitmen untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Wahyu juga mengapresiasi seluruh masukan dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta