Ini Capaian Nyata Ops Patuh Lodaya 2025 di Garut

GARUT, iNewsGarut.id – Operasi Patuh Lodaya 2025 yang digelar jajaran kepolisian di wilayah Garut menunjukkan hasil menggembirakan. Jumlah kegiatan edukasi dan penegakan hukum mengalami peningkatan signifikan, sementara jumlah korban kecelakaan lalu lintas menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Data dari Satlantas Polres Garut menyebutkan, kegiatan penyuluhan (penluh) kepada masyarakat meningkat 20 persen. Pada tahun 2024 tercatat sebanyak 4.976 kegiatan, dan naik menjadi 5.953 kegiatan pada 2025. Sementara itu, kegiatan penyebaran dan pemasangan media sosialisasi seperti spanduk, leaflet, dan banner naik tajam sebesar 27 persen, dari 4.976 menjadi 13.698 kegiatan.
“Kami terus mengedepankan pendekatan persuasif dan edukatif kepada masyarakat. Upaya preventif ini menjadi kunci dalam menekan potensi pelanggaran lalu lintas,” ujar Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi, Selasa (29/7/2025).
Selain itu, kegiatan kepolisian seperti pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli juga menunjukkan peningkatan. Pengaturan naik 7 persen (dari 5.382 ke 5.781), penjagaan naik 22 persen (2.629 ke 3.215), pengawalan naik 5 persen (66 ke 69), dan patroli naik 7 persen (1.636 ke 1.758 kegiatan).
Di bidang penegakan hukum (Gakkum), tren menarik terlihat pada pengalihan metode penindakan. Jika tahun sebelumnya masih dilakukan tilang manual sebanyak 226 kegiatan, pada tahun 2025 tidak ada sama sekali. Sebaliknya, teguran simpatik meningkat dari 3.512 menjadi 4.177 kegiatan, naik sebesar 19 persen.
"Instruksi dari pimpinan untuk mengedepankan teguran edukatif kami jalankan sepenuhnya. Tilang manual sudah tidak lagi menjadi prioritas, kecuali dalam kondisi tertentu," tambah Aang.
Sementara untuk penindakan melalui sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), baik statis maupun mobile, masih terbatas. ETLE statis belum diberlakukan, sedangkan ETLE mobile naik tipis dari 579 ke 597 kegiatan.
Yang paling mencolok dari pelaksanaan Ops Patuh Lodaya 2025 ini adalah penurunan jumlah korban kecelakaan lalu lintas. Jumlah kejadian memang tetap di angka 8 kasus, namun jumlah korban meninggal dunia turun drastis dari 3 menjadi hanya 1 orang, atau berkurang 67 persen. Korban luka berat turun dari 4 ke 3 orang, dan luka ringan dari 13 ke 7 orang, turun sebesar 46 persen.
“Ini menjadi indikator penting bahwa langkah-langkah yang kami ambil membawa dampak langsung terhadap keselamatan masyarakat di jalan raya,” ujarnya.
Namun demikian, nilai kerugian materiil justru meningkat tajam, dari Rp21 juta menjadi Rp59,8 juta. Hal ini menurutnya bisa dipengaruhi oleh kerusakan kendaraan yang lebih berat dalam satu dua kejadian kecelakaan.
Dengan peningkatan giat preventif dan penurunan jumlah korban, Operasi Patuh Lodaya 2025 dinilai sukses dalam mencapai tujuannya.
“Kami akan terus konsisten meningkatkan kualitas pelayanan, penegakan hukum yang humanis, serta edukasi yang masif. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” tutup Aang.
Editor : ii Solihin