get app
inews
Aa Text
Read Next : Al Mashduqi IIBS Garut Jalin Kerjasama Strategis dengan BRCC Tiongkok dan RSIH

Efek Kasus Beras Oplosan, Penjualan di Pasar Tradisional Garut Meningkat

Selasa, 05 Agustus 2025 | 19:42 WIB
header img
Nampak suasana depan Pasar Wanaraja Kabupaten Garut. Foto iNewsGarut

GARUT, iNewsGarut.id – Kasus beras oplosan yang marak ditemukan di sejumlah supermarket dan minimarket membuat masyarakat kini berbondong-bondong beralih ke pasar tradisional. Fenomena ini berdampak pada peningkatan aktivitas jual beli di pasar rakyat, khususnya untuk beras jenis medium kiloan. Selain itu, harga beras di pasar pun mengalami penurunan secara bertahap.

Seperti hal nya di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Garut salah satunya di pasar Wanaraja, daya beli masyarakat terhadap beras meningkat dibandingkan sebelum - sebelumnya.

Ketua IWAPPA Pasar Wanaraja sekaligus Ketua DPD APPSI Garut, Ceceng Ali Nurdin, mengungkapkan bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap beras kemasan yang diduga oplosan membuat pasar tradisional kini menjadi alternatif utama.

“Sepertinya sekarang masyarakat banyak yang belanja beras ke pasar karena kasus beras oplosan yang marak di swalayan dan minimarket. Ini justru menjadikan pasar rakyat sebagai pilihan utama,” ujar Ceceng saat diwawancarai, Selasa (5/8/2025).

Ia menyebutkan bahwa lonjakan pembeli khususnya pada beras medium kiloan cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir. Pasar pun kembali hidup dan lebih ramai dari biasanya.

Hal ini dibenarkan oleh salah satu warga, Ai Nur Hasanah (45), yang tengah berbelanja di Pasar Wanaraja. Ia mengaku memilih membeli beras di pasar tradisional karena lebih bisa memastikan kualitas beras secara langsung.

“Sekarang ini saya lebih nyaman belanja ke pasar. Takut beli beras di mall atau minimarket karena banyak berita beras oplosan. Kalau di pasar kan bisa lihat langsung dan diraba sebelum beli, apalagi harganya juga turun seribu rupiah per kilo,” jelas Ai.

Fenomena ini muncul setelah pihak Mabes Polri melalui Satgas Pangan mengungkap jaringan pelaku pengoplosan beras. Bahkan beberapa tersangka diketahui terafiliasi dengan pejabat di ID Food, salah satu BUMN di sektor pangan.

Satgas pangan pun telah menyegel sejumlah gudang beras dan menyita ratusan ton beras hasil oplosan. Masyarakat pun diimbau untuk lebih selektif dalam membeli beras, terutama yang sudah dalam kemasan dengan merek tertentu.

Dampak Positif untuk Pasar Tradisional kondisi ini justru menjadi angin segar bagi pedagang di pasar tradisional yang sempat lesu karena kalah bersaing dengan ritel modern. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan keamanan dan keaslian produk, pasar rakyat kini kembali menjadi primadona.

Ceceng berharap pemerintah terus memperketat pengawasan terhadap rantai distribusi pangan, khususnya beras kemasan, agar kasus serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut