get app
inews
Aa Text
Read Next : Al Mashduqi IIBS Garut Jalin Kerjasama Strategis dengan BRCC Tiongkok dan RSIH

Menteri Maman Apresiasi Lapas Garut Ekspor Coir Shade ke Eropa

Jum'at, 26 September 2025 | 13:05 WIB
header img
Menteri UMKM Maman Abdurahman saat mengunjungi Lapas Garut. Foto iNewsGarut.id/Hendrik Prima.

GARUT, iNewsGarut.id – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memberikan apresiasi besar terhadap inovasi yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIA Garut. Untuk pertama kalinya, produk kerajinan berbahan sabut kelapa hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berhasil diekspor ke pasar Eropa, tepatnya Spanyol.

Ekspor perdana ini berupa satu kontainer penuh coir shade atau kanopi peneduh. Produk tersebut merupakan hasil olahan limbah sabut kelapa yang dirancang secara manual oleh warga binaan di dalam lapas. Menteri UMKM, Maman Abdurahman, secara langsung memimpin prosesi pelepasan ekspor di Lapas IIA Garut, Jawa Barat, Kamis (25/9).

“Ini contoh yang layak ditiru dan perlu terus didorong agar pasarnya semakin luas,” ujar Menteri Maman dalam sambutannya.

Coir shade hasil produksi Lapas Garut kini mampu diekspor rutin dua kali sebulan. Dari hasil penjualan, keuntungan yang diperoleh mencapai sekitar Rp800 juta. Selain coir shade, warga binaan juga memproduksi berbagai kerajinan lain berbahan sabut kelapa seperti pergola, diagonal, triangle, roll binder, hingga pot tanaman. Produk-produk ini telah merambah pasar internasional, antara lain Prancis, Korea, dan Spanyol.

Menurut Maman, capaian tersebut membuktikan bahwa Lapas IIA Garut berhasil menjadi sentra ekosistem sabut kelapa. Selain mengurangi limbah, inovasi ini juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat luas. Petani sekitar Garut menjadi pemasok utama bahan baku, sementara WBP mengolah, menjahit, hingga mengemas produk.

“Olahan limbah sabut kelapa ini bukan hanya menguntungkan lapas, tetapi juga membuka peluang penghasilan bagi warga binaan,” tambahnya.

Menteri UMKM menjelaskan, setiap WBP yang terlibat dalam proses produksi mendapatkan upah layak serta peluang memperoleh remisi tambahan. Hal ini tidak hanya mendorong mereka menjadi lebih produktif, tetapi juga memberikan harapan untuk membangun masa depan yang lebih baik setelah bebas nanti.

“Saudara-saudara kita di lapas ini perlu dilihat sebagai bukti bahwa warga binaan punya potensi positif. Mereka bukan penjahat, melainkan orang yang pernah tersesat. Belum terlambat untuk bertobat,” kata Maman, mengutip slogan Lapas IIA Garut.

Ke depan, Kementerian UMKM berkomitmen memperluas jangkauan pasar produk sabut kelapa buatan Lapas Garut. Maman menyebut, koordinasi dengan Kementerian Perdagangan akan segera dilakukan agar akses ekspor semakin besar dan berkelanjutan.

“Ini salah satu lapas yang betul-betul pro UMKM. Harapan saya, kisah sukses ini bisa menjadi motivasi bagi lapas lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa,” tegasnya.

Dengan keberhasilan ekspor coir shade ini, Lapas IIA Garut tidak hanya berhasil memberdayakan warga binaan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan UMKM nasional dan memperkenalkan produk ramah lingkungan karya anak bangsa ke pasar internasional.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut