get app
inews
Aa Read Next : Fokus Pengembangan EBT, Akses Jalan PLTA Upper Cisokan Berikan Manfaat bagi Masyarakat

Pastikan PPDB Tahun 2022 Adil dan Transparan, Gubernur Jabar Sidak Kantor Disdik Jabar

Rabu, 08 Juni 2022 | 05:24 WIB
header img
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, memantau sekaligus memastikan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2022, di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jabar.

BANDUNG, iNews.id Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, memantau sekaligus memastikan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2022 di wilayah pemerintahannya berlangsung dengan adil dan transparan.

Guna memastikan PPDB berjalan lancar, Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil, meninjau langsung alur pendaftaran dan pengaduan, serta Command Center yang terhubung dengan 27 kabupaten/kota di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jabar

"Alhamdulillah, ini menjadi tugas yang urgen. Kami memonitor, ribuan orang tua lagi cemas, mereka ingin memastikan anaknya masuk sekolah," katanya di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Kota Bandung, Selasa (7/6/2022). 

Dalam menghadapi PPDB di Jabar yang melibatkan jutaan pelajar, Kang Emil menegaskan, sistem yang dibuat berasaskan keadilan dan transparan. "Sistem Jabar telah didesain sebagai sistem PPDB yang adil, tangguh, dan transparan. Jadi saya pesankan, tolong seadil-adilnya dan harus membela warga yang miskin," tegasnya.

Hal yang paling ditekankan Kang Emil pada PPDB Tahun 2022 ini ialah memastikan agar warga miskin/ kurang mampu di Jabar bisa diberikan bantuan. Salah satunya melalui Program Swasta Peduli Dhuafa

"Untuk mendukung keadilan, anggaran untuk warga tidak mampu kalau di sekolah negeri sepenuhnya gratis. Sedangkan yang sekolah di swasta kita kasih anggaran. Nah, tahun ini spesial. Kita bikin Program Swasta Peduli Dhuafa. Anak dhuafa yang bersekolah di swasta tak perlu membayar sama sekali selama satu sampai tiga tahun," papar Kang Emil.

Menurutnya, program gotong-royong tersebut diperkirakan akan menyasar kurang lebih sekitar 5.000 pelajar, dengan kategori kurang mampu yang tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar. 

Ia menambahkan, gerakan tersebut dilakukan dari hati ke hati oleh tiap perwakilan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) yang tersebar di 13 wilayah se-Jabar. 

"Sekarang kita gerakan dari hati ke hati dari pihak yayasan. Ada ratusan sekolah bersedia bergabung. Hasil hitungannya, satu kota ada 700-an kursi gratis dari swasta, jika dikalikan 27 kabupaten/kota, maka diasumsikan jumlahnya lebih dari 5.000," sebutnya.

Terakhir, ia mengucapkan terima kasih kepada sekolah swasta yang menggratiskan anak-anak dhuafa, yang dulunya hanya satu sekolah swasta, tapi sekarang ada ratusan sekolah swasta yang ikut dalam program keadilan bagi warga tak mampu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Dedi Sopandi menyampaikan, Program Swasta Peduli Dhuafa telah dibuka sejak tahun 2021. Namun, waktu itu hanya khusus Kota Bandung dengan kuota 70 siswa. 

"Tahun lalu kami upayakan yayasan atau sekolah swasta turut membantu melalui program kepedulian menggratiskan warga miskin. Saat itu khusus Bandung saja, dan ada 70 siswa," jelasnya.

Ia menerangkan, inovasi tersebut akan diterapkan tahun ini kepada 13 KCD se-Jabar. Ia mengharapkan, inovasi ini sebagai upaya agar anak-anak yang berada di lingkungan keluarga kurang mampu tetap bisa mengenyam dunia pendidikan. 

"Tahun ini saya sampaikan program ini ke seluruh cabang dinas. Tolong buka program sekolah swasta peduli kaum dhuafa dan masyarakat miskin," ujar Dedi.

Menurut Dedi, salah satu KCD telah menyampaikan data lengkap, terdapat 21 sekolah dan yayasan SMA/ SMK swasta di Kota Bandung dengan total kuotanya mencapai 748 orang. Mereka siap menampung dan menggratiskan warga miskin selama tiga tahun. 

Ia menambahkan, apabila setiap kabupaten/kota bisa menggratiskan setidaknya dengan jumlah kuota yang sama (748), maka akan ada ribuan anak-anak kurang mampu di Jabar bisa bersekolah secara gratis melalui program tersebut. 

"Kami akan membuat pemetaan laporan dari seluruh cabang dinas berapa sekolah se-Jawa Barat yang mau menggratiskan warga miskin, dan berapa jumlah kuota yang bisa diberikan. Ini sebagai bagian dari solusi-solusi yang akan kita gulirkan karena di era pandemi ini yang miskin bertambah banyak, tapi jumlah sekolah negeri terbatas, maka harus dibuka inovasi itu," pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Berita iNews Garut di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut