GARUT, iNews.id – Wacana kenaikan harga BBM yang akan diberlakukan pemerintah diprotes mahasiswa Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penolakan disampaikan dalam unjuk rasa damai yang digelar puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Garut di dua lokasi berbeda.
Puluhan mahasiswa yang membawa bendera dan spanduk bertuliskan menolak kenaikan harga BBM ini berdemo di depan kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut dan DPRD. Koordinator mahasiswa, Taufik Rofi Nugraha, mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi dapat menyebabkan multiplier effect.
"Dampaknya seperti inflasi tinggi, turunnya daya beli masyarakat, hingga meningkatnya angka kemiskinan," kata Taufik pada MPI, Selasa (30/8/2022).
Pemerintah pusat, kata dia, sejauh ini belum menyelesaikan persoalan yang selalu terjadi di setiap tahun, yakni penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran.
Taufik menjelaskan bahwa subsidi lebih banyak dinikmati orang mampu ketimbang masyarakat miskin.
"Dari hasil riset kami melalui media massa nasional tanggal 12 Juli 2022 lalu, terungkap bahwa sekira 60 persen konsumen yang menggunakan BBM subsidi adalah kelompok menengah ke atas, dengan pemanfaatan mencapai 80 persen dari total konsumsi BBM itu sendiri," ujarnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait