"Ya saya (Garut) kan bagian dari W20, bukan saya saja kan dengan dari kementerian, kita ini lagi mau melakukan usaha-usaha (kerja sama), kan kami bawa GMP punya (pabrik) kulit juga (kerja sama) dengan pengusaha kulit, bahwa kalo memang ada industri yang berkualitas ekspor mempunyai cap Gucci misalnya, dia mau bangun di sini gitu," katanya.
Selain perusahaan penyamakan kulit, diikutsertakan juga owner TAG LEATHER, Thadea Amirah Isaura, selaku perempuan pengrajin kulit untuk dapat mempelajari langsung, menerapkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, serta pengalaman yang diperoleh dari pameran dan rangkaian kegiatan di Kota Milan tersebut kepada masyarakat Garut terutama perempuan pengusaha kulit.
Rudy mengungkapkan, produk olahan kulit Kabupaten Garut sudah bertaraf internasional, akan tetapi masih memerlukan beberapa perbaikan, salah satunya terkait dengan pengelolaan air limbahnya.
Dikatakan Rudy, jika keberangkatannya ke Milan, Italia, ini merupakan salah satu wujud tugas negara, karena nantinya diharapkan ada kerja sama yang intens khususnya antara Pemkab Garut dengan Italia sebagai salah satu negara yang identik dengan produk fesyen dari olahan kulit.
Di tempat lain, saat dikonfirmasi melalui via telepon, Kepala Dinas Perindustrian, Pedagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Nia Gania Karyana menuturkan, target utama Pemkab Garut dalam ajang Pameran Lineapelle adalah adanya peningkatan kualitas kerajinan kulit di daerahnya.
"Sekarang sudah berkualitas, desainnya lebih menarik, sehingga minimal kalau sudah kerja sama dengan sekelas Itali, (bisa) meningkatkan kualitas kulit dan ini (meningkatkan) pendapatan para pelaku usaha baik dari hulu sampai ke hilir itu intinya gitu," tuturnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait