Mengunjungi Kampung Adat Pulo, Sejarah Perkembangan Islam di Leles Garut pada Abad ke-17

Fani Ferdiansyah
Rumah-rumah dan mushala di Kampung Adat Pulo yang sampai saat ini masih terjaga keasliannya.Foto.iNewsGarut.id/Fani Ferdiansyah.

GARUT,iNewsGarut.id – Kampung Adat Pulo merupakan salah satu kampung di Kabupaten Garut yang masih memegang teguh adat istiadat leluhur. Terletak di objek wisata Situ dan Candi Cangkuang, Kecamatan Leles, kampung ini telah ada sejak dahulu, yakni ketika masyarakatnya masih menganut agama Hindu sebelum Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-17.

Juru Pelihara (Jupel) Kampung Adat Pulo, Tatang (75), menceritakan asal mula berdirinya Kampung adat tersebut. Dikisahkan Tatang, Kampung Adat Pulo dibangun oleh Eyang Embah Dalem Arif Muhammad di abad ke-17, yang saat kedatanganya ke daerah tersebut untuk menyebarkan agama Islam.

"Islam masuk pada abad ke-17 dipimpin Kanjeng Sunan Arif Muhammad didirikan pesantren yang namanya wilayah Kerta Rahayu," ujar Tatang, saat ditemui di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, belum lama ini.

Semula penduduk Kampung Pulo memeluk agama Hindu, yaitu sejak abad ke-8. Keberadaan pengaruh Hindu setidaknya tampak pada peninggalan berupa candi, Candi Cangkuang.

Tatang pun menyebut jika dahulu Kampung Pulo bernama Kertarahayu. "Jarak antara masuknya Islam dengan pengaruh Hindu di Kampung Pulo cukup jauh, sekitar 9 abad," ucapnya.

Sejak abad ke-17, kampung adat ini hanya memiliki 7 bangunan, terdiri dari enam rumah dan satu mushala. Keenam rumah dan satu mushala itu, jelas Tatang, melambangkan anak-anak dari Eyang Embah Dalem Arif Muhammad.

Editor : ii Solihin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network