Sementara pihak sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yakni Deni Roswandi menerangkan bahwa kedua siswi tersebut kerap melakukan pelanggaran. Menurut Deni sikap berlebihan dari gurunya karena emosi yang tidak terkontrol.
"Semenjak kejadian, kami bersama pihak kepolisian telah menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan bersama para orangtua serta sudah berdamai," Jelas Deni.
Diketahui, semenjak kejadian tersebut DCN hingga kini belum berani masuk sekolah dikarenakan trauma. Sementara, guru yang bersangkutan pun telah mendapatkan sanksi teguran dari pihak sekolah.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait