GARUT, iNewsGarut.id – Kabar terkait tudingan intimidasi dan kekerasan terhadap empat orang remaja asal Garut beberapa waktu lalu memasuki babak baru. Kali ini, Bripka US, anggota Polri yang namanya terseret karena disebut melakukan intimidasi dan kekerasan, membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya.
Sementara itu, adik ipar Bripka US berinisal R, korban penganiayaan yang dilakukan empat pemuda Garut, bersikukuh untuk melanjutkan proses hukum kasus tersebut. Bripka US, menyebutkan saat itu dirinya memang datang ke Polsek Bandung Wetan.
Hal itu Bripka US lakukan karena mendapat kabar, jika R telah menjadi korban pengeroyokan di sebuah pub di kawasan Tamansari Bandung. "Saat itu saya sedang ada di Tasik dan tiba-tiba adik ipar saya nelpon jika dirinya tengah berada di Polsek Bandung Wetan. Saat itu ia sedang melaporkan kasus pengeroyokan yang menimpa dirinya", ujar US saat dihubungi Jumat (25/11/2022).
Menurutnya, saat itu dia datang dengan berpakaian preman, tidak berseragam dan sama sekali tidak membawa senjata api. Ia pun membantah telah mengintimidasi dengan menunjukan senjata api terhadap para pelaku pengeroyok adiknya.
Bripka US juga dengan tegas membantah tudingan yang menyebutkan dirinya telah melakukan kekerasan pisik terhadap para pelaku pengeroyokan. Apalagi sampai mencabut kumis para pelaku sebagaimana diberitakan sebelumnya berdasarkan keterangan orang tua salah seorang pelaku pengeroyokan.
Disebutkannya, dirinya juga tak pernah menyebutkan jika ia merupakan ajudan dari Wakil Gubernur (Wagub) Jabar. Kepada para pelaku ia hanya bertanya apakah mereka akan menjadi jagoan karena memakai kalung, anting, dan juga cincin tengkorak yang digunakan untuk memukuli R.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait