GARUT, iNewsGarut.id – Desa Maroko, Kabupaten Garut, mendadak terkenal usai Spanyol pulang dari Piala Dunia Qatar 2022 sebelum babak perempat final dimulai. Nama salah satu desa di Kecamatan Cibalong itu disangkut-pautkan dengan akhir dari riwayat La Furia Roja -julukan Timnas Spanyol-, yang harus angkat kaki dari Qatar setelah menderita kekalahan 3-0 pada drama adu pinalti.
Kepala Desa Maroko, Suryana, berharap viralnya nama desa yang ia pimpin berbuah positif, khususnya untuk pembangunan infrastruktur jalan di wilayahnya. Menurut Suryana, sebagai penghubung antar wilayah, infrastruktur jalan Desa Maroko memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat.
"Jalan di Desa Maroko merupakan poros desa bagi beberapa wilayah lain. Semoga viralnya nama desa kami dapat menggugah pemerintah, untuk membantu dari segi pembangunan," kata Suryana, saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (8/12/2022).
Meski berperan sebagai penghubung antar wilayah yang memiliki peran vital, Suryana mengaku ada beberapa ruas jalan di Desa Maroko yang mesti dibangun. Terjalnya medan dan kurang baiknya kondisi infrastruktur, diakui Suryana menghambat akses transportasi masyarakat.
"Ada jalan yang harus dibangun dan diperbaiki di Desa Maroko ini. Kondisi terjalnya medan jalan sering menghambat aktivitas masyarakat," ucapnya.
Salah satunya saat mengakses layanan kesehatan di Puskesmas Maroko, warga terkendala jauhnya jarak dan kondisi jalan yang rusak. Ia menceritakan keadaan ini kerap menjadi kendala bagi para ibu hamil, baik saat akan mendapatkan obat atau vitamin, hingga proses persalinan.
"Dana desa belum bisa digunakan untuk memperbaiki dan membangun seluruh jalan yang ada, karena cakupan wilayah yang sangat luas di sini.
Makanya, saya berharap terkenalnya Desa Maroko gara-gara Piala Dunia 2022 bisa membuat pemerintah membantu membangun infrastruktur jalan, karena itu yang masyarakat Desa Maroko butuhkan saat ini," ujarnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait