"Salah satu adegan yang membuat saya menangis adalah ketika Nona membantu Fatma untuk Mandi. Nona begitu kaget melihat kondisi payudara ibunya dan bertanya ini bagaimana mandiinnya. Ambu kemudian muncul, mengambil alih untuk membantu memandikan Fatma, persis seperti seorang Ibu memandikan anak bayinya dengan sangat hati hati," tutur Lisna pada MNC Portal Indonesia, Minggu (11/12/2022).
Sementara itu, Kepala Pokja Perizinan Pengendalian dan Advokasi Direktorat Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek RI, Nuzul Kristanto, menjelaskan bahwa apresiasi masyarakat Indonesia terhadap film dalam negeri telah meningkat dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
"Perkembangan film Indonesia di tahun ini maju pesat, bisa dilihat dari penonton yang datang dan hadir di bioskop melebihi film dari luar negeri," kata Nuzul Kristanto.
Ia pun berharap ke depan akan semakin banyak para sineas Indonesia yang membuat film-film dalam negeri, dengan menyisipkan nilai-nilai budaya dalam setiap karyanya. Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menjelaskan bahwa menyisipkan kearifan lokal dalam film, merupakan salah satu bentuk dari pelestarian budaya.
"Pelestarian budaya lokal melalui film sangat mungkin dilakukan, kecanggihan sinematografi dapat dimanfaatkan di tengah derasnya informasi dan budaya luar yang masuk ke Indonesia. Kita harus bangga dengan ragam budaya yang dimiliki Indonesia, cinta Tanah Air melalui film," ujar Ferdiansyah.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait