Ditambahkan Beni, terkait Kelangkaan kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi ini bukan merupakan kasus yang pertama kali terjadi di Kabupaten Garut, selain itu, jajaran elit Mabes pun berjanji akan menemukan modus operandi kejahatan pupuk ini.
"Polanya adalah kita akan mencoba melakukan penyelidikan dan penyidikan dari bawah sampai ke atas. Itu berarti ada dari pelaku usaha atau operator, regulator tidak menutup kemungkinan. Jadi kita akan melakukan penyidikan sampai ke atau meliputi aspek regulator, operator, eksekutor semuanya," tuturnya.
Lebih lanjut, Dia berharap ketersediaan pupuk bersubsidi bagi para petani di Garut bisa tercukupi. "Harapan yang lebih luas adalah para petani mudah mendapatkan pupuk kemudian produksi pertanian pun menjadi baik, yang pada akhirnya berdampak pada harga yang stabil kemudian ketersediaan barangnya ada, jalur distribusi baik,"harapnya.
Sebelumnya, Kelangkaan Pupuk dikeluhkan juga salah Kepala Desa di Cibatu Garut, yakni Tantan Asmara Kepala Desa Kertajaya, Ia menyatakan Kalau Pupuk Subsidi tidak ada terus dan sulit didapatkan, dirinya akan bergerak ke Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk menanyakan terkait Sulitnya para petani mendapatkan pupuk Subsidi.
"Saya akan bergerak meminta kepada Dinas terkait dengan keadaan langkanya pupuk untuk para petani,"imbuhnya.
Sementara Dilansir dari beberapa media, melalui Satuan tugas khusus (Satgasus) pencegahan korupsi Mabes Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menugaskan agar melakukan pengawasan pupuk bersubsidi.
Ini merupakan penugasan dari Kapolri yang ingin agar para petani tidak mengalami kelangkaan pupuk dan tidak ada pupuk bersubsidi yang diselewengkan atau diterima oleh pihak-pihak yang tidak berhak,” kata Harun (Anggota Satgasus pencegahan korupsi Mabes Polri) dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, beberapa bulan yang lalu.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait