"Sampai pukul 03.00 WIB tadi pagi kami terus melakukan koordinasi kewilayahan di semua kecamatan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ucapnya.
Kalak BPBD Garut juga mengamini pernyataan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jika guncangan yang terjadi berjenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela. Sesar Garsela ini, kata dia, berada di wilayah Kecamatan Pasirwangi dan Samarang.
"Dulu saya kira wilayah Sesar Garsela ini berada di Garut Selatan, tapi rupanya Pasirwangi dan Samarang, hingga ke Majayalaya serta beberapa daerah di Bandung Selatan. Karena ketika dicek di Pameungpeuk misalnya, itu tidak melaporkan ada getaran gempa. Tentunya, yang lebih berwenang dalam hal teknis ini adalah PVMBG dan BMKG," ucapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil analisa BMKG, gempa bumi yang terjadi pada pukul 22.57 WIB berkekuatan M 4.3 memiliki episenter yang terletak pada koordinat 7.27 LS dan 107.73 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km BaratDaya Kabupaten Garut, dengan kedalaman 3 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, dirasakan pada beberapa wilayah Garut seperti Pasirwangi, Cisurupan, Bayongbong, Samarang dengan Skala Intensitas IV MMI. Di luar Garut, guncangan juga dirasakan pada beberapa daerah seperti Lembang, Pangalengan, Pacet, Cileunyi, dan Sumedang dengan Skala Intensitas II MMI.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait