"Komunikasi dengan beberapa partai sudah Saya lakukan dan sudah banyak pula yang datang ke partai partai itu," katanya.
Dorongan kaum milenial terhadap dirinya untuk ikut jadi kontestan itu merupakan sebuah keberhasilan perjuangan dirinya agar kaum muda itu memahami tentang perpolitikan minimal kaum milenial itu mau menyimak tentang politik.
Ia menerangkan jika kaum milenial itu harus melek dan paham akan politik yang terjadi sekarang." Terlepas Saya mau nyalon atau tidak, kan yang menjadi prinsip adalah harus paham tentang isu isu politik di Garut karena yang akan menjamin masa depan Garut itu adalah Pilkada itu sendiri," lanjutnya.
Ditanya soal jagoannya di Pilkada nanti ia masih menyembunyikan calon Bupati mana yang jadi jagoannya untuk memimpin Garut ke depan.
Namun yang jelas dirinya akan memberikan dukungan kepada calon yang aspiratif terhadap keinginan milenial meskipun calon tersebut bukan dari kalangan muda.
Ia menegaskan yang disebut calon bupati atau wakil bupati milenial itu ukurannya bukan usia, tapi calon yang yang paham dan tahu isu anak muda dan mampu men- treatment permasalahan anak muda itu untuk menjadi sebuah solusi.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait