Tim Pengabdian Masyarakat UNIGA Berikan Pendampingan Pengrajin Eceng Gondok Desa Sukamukti

Hendrik Prima
Tim pengabdian UNIGA saat berikan pendampingan kepada pengrajin eceng gondok Desa Sukamukti. Foto istimewa.

GARUT, iNewsGarut.id – Desa Sukamukti, Kabupaten Garut, merupakan salah satu desa yang kaya akan potensi sumber daya alam, salah satunya adalah eceng gondok yang selama ini digunakan sebagai bahan dasar kerajinan tangan oleh para pengrajin lokal. 

Namun, seiring perkembangan zaman, tantangan yang dihadapi para pengrajin semakin kompleks, khususnya dalam aspek pemasaran dan perizinan usaha. Oleh karena itu, Tim Pengabdian dari Universitas Garut yang terdiri dari dosen-dosen berpengalaman serta beberapa mahasiswa yang didanai oleh Kemdikbudristek tahun anggaran 2024 memberikan pendampingan kepada pengrajin eceng gondok di Desa Sukamukti.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan, yaitu mulai dari Juni hingga Agustus 2024 ini, bertujuan untuk membantu para pengrajin dalam membangun merek produk mereka, mendapatkan izin usaha, serta memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.

Pada bulan Juni, fokus kegiatan pendampingan adalah membantu para pengrajin dalam membangun identitas merk yang kuat. Setelah melalui proses diskusi dan konsultasi intensif dengan para pengrajin, diputuskan bahwa merek dagang yang akan digunakan untuk produk kerajinan eceng gondok ini adalah "Waluya Mukti Sejahtera". 

Nama ini dipilih karena memiliki makna filosofis yang mendalam, yaitu kesejahteraan dan keberlangsungan hidup, yang diharapkan akan tercermin dalam usaha para pengrajin tersebut.

Tim pengabdian, yang terdiri dari Dr. Eti Kusmiati, Nurbudiwati, S.Sos., M.Si, dan Diqy Fakhrun Shiddieq, S.T., M.Kom, bekerja sama dengan mahasiswa dalam melakukan proses branding yang meliputi pembuatan logo, desain kemasan produk, serta pembuatan label-label produk yang menarik. Proses ini tidak hanya melibatkan kreativitas, tetapi juga mempertimbangkan aspek estetika dan psikologi konsumen agar produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

"Kami ingin memberikan identitas yang unik kepada produk-produk kerajinan ini agar memiliki daya saing yang kuat di pasar. Tidak hanya di lokal, tetapi juga secara nasional bahkan internasional," ujar Dr. Eti Kusmiati. Senin (9/9/2024).

Setelah merek dagang berhasil dibuat, langkah berikutnya adalah membantu para pengrajin dalam mengurus perizinan usaha. Pada bulan Juli, fokus utama kegiatan ini adalah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang menjadi dasar legalitas bagi usaha para pengrajin.

Tim pengabdian bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada para pengrajin mengenai pentingnya memiliki NIB. Selain sebagai legalitas usaha, NIB juga berfungsi sebagai akses untuk mendapatkan bantuan atau pendanaan dari pemerintah serta memudahkan pengrajin dalam menjalin kerja sama dengan mitra bisnis.

Editor : ii Solihin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network