“Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi pengrajin di Desa Sukamukti. Kami juga berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan,” tutup Dr. Eti Kusmiati.
Kegiatan pendampingan pengrajin eceng gondok di Desa Sukamukti, Kabupaten Garut, ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan dampak yang positif. Dengan adanya dukungan dari Universitas Garut, para pengrajin kini memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan usaha mereka dan memanfaatkan teknologi digital untuk bersaing di pasar yang lebih luas.
Dengan selesainya kegiatan pendampingan ini, diharapkan para pengrajin dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi UMKM lainnya di Kabupaten Garut untuk ikut berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usaha mereka.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait