Cece menyebutkan, tahun ini pihaknya hanya membina kurang lebih 600 orang calon pengantin di Kabupaten Garut, berbanding jauh dengan pelaksanaan pernikahan yang mencapai 35 ribu pernikahan. Ia berharap, pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk pembinaan bagi calon pengantin yang ada di Kabupaten Garut.
"Mereka kan dibutuhkan juga ilmu pengetahuan tentang persiapan nikah, tentang kesehatan perempuan, juga kesiapan fisik mereka untuk menjadi seorang kepala rumah tangga," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho mengatakan, kegiatan ini penting dilaksanakan, apalagi dalam seminar kali ini diberikan pemaparan materi terkait kesehatan reproduksi yang wajib diketahui oleh mahasiswa, dimana usianya sudah dianggap memasuki usia pranikah.
"Mudah-mudahan setelah lulus satu, dua, tiga tahun lagi mereka menikah, sehingga hari ini penting sekali sebagai upaya untuk percepatan penurunan stunting," imbuhnya.
dr. Tri mengapresiasi sekali antusiasme para mahasiswa yang sangat bersemangat dalam kegiatan seminar terkait bimbingan pranikah kali ini. Ia berharap, para peserta yang hadir dapat menyampaikan kembali terkait materi seminar kali ini kepada teman-temannya yang lain, sehingga dapat menciptakan lebih banyak keluarga sehat di Kabupaten Garut.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait