"Dari maggotnya sendiri manfaatnya banyak, buat jenis-jenisnya bisa dijadikan makanan pet shop, terus makanan ayam juga bisa atau jadi pakan ternak ayam, untuk langsung disebarin ke ikan juga bisa, macam-macam," tuturnya.
Untuk modal maggotnya sendiri, Rafli menyebutkan, berawal dari sampah organik, yang dimana 1000 kilogram sampah organik bisa menghasilkan 100 kilogram maggot dengan siklus 45 hari. Menurutnya, hasil dari penjualan maggot ini bisa mencapai 600 ribu rupiah.
"Hasil penjualan dari maggotnya sendiri, kalau dari 1000 kg sampah bisa menghasilkan 100 kg magot, berarti itu 100 dikali 6000 sama dengan Rp. 600.000 kalau dari magotnya sendiri," sebutnya.
Mengenai inovasi coding compost ini, Rafli menyampaikan, bahwa dirinya telah membentuk tim yang terdiri dari 4 orang anggota. Ia berharap, bagi siswa yang sudah dipetakan dan mengikuti pembelajaran coding ini dapat menjadi regenerasi dari tim coding compost yang dirintisnya.
"Jadi timnya sekarang ada 4 orang dan 1 mentor, salah satu harapannya juga tenaga tadi yang kami telah petakan masuk coding compost itu jadi salah satu tim kami untuk meregenerasi," harapnya.
Editor : ii Solihin