Selanjutnya, Diah berharap dengan adanya tagline "Kenali Kelainannya, Sayangi Orangnya", para penyandang thalasemia tidak akan merasa terasingkan atau merasa sendiri, karena pemerintah daerah akan selalu memperhatikan dan menyayangi para thaller.
"Karena kita lihat sendiri bagaimana penderitaan anak-anak itu dari bayi, ada yang dari mana, kan ada yang dari mayor apa tadi, untuk ukuran mereka seperti itu. Mudah-mudahan lah ya, jadi mereka tambah lebih semangat bahwa mereka tidak sendiri. Kita akan selalu memperhatikan dan kita bisa menyayangi mereka," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut, dr. Husodo Dewo Adi mengatakan diselenggarakannya acara ini menjadi sebuah pencerahan bagi pihaknya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para penyandang thalasemia.
"Insyaallah Rumah Sakit dr. Slamet Garut akan berusaha untuk menyayangi bagi para penderita thalasemia sendiri juga para orang tua. Kami insyaallah akan berusaha memberikan pelayanan yang mungkin sifatnya lebih homie kepada pasien-pasien, adik-adik kita para penderita thalasemia," ujarnya.
Kemudian, ia mengaku sebelumnya pihaknya telah menyiapkan satu ruangan untuk pelayanan bagi para pengidap thalasemia, namun terkendala dengan adanya pandemi Covid-19.
Editor : ii Solihin