GARUT, iNews.id – Wakil Bupati (Wabup) Garut, Helmi Budiman, mengaku prihatin dengan naiknya angka kemiskinan di daerahnya. Terlebih, saat ini Garut telah dilanda bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi 15 Juli 2022 lalu.
Menurutnya, atas kejadian tersebut dikhawatirkan bisa menaikan kembali angka kemiskinan di Kabupaten Garut.
Hal ini diungkapkan Helmi Budiman saat memberikan sambutan dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab) ke-14 Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Garut yang dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Tarogong Al-Halim, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Jum'at (22/7/2022).
"Tentu ini (naiknya angka kemiskinan) adalah bukan kabar baik (tapi) kabar buruk, apalagi dengan adanya bencana tentu kita khawatir atau mudah mudahan tidak, tapi perhitungan-perhitungan rasional kemiskinan naik, karena ternyata yang terkena bencana itu rata-rata adalah daerah yang miskin yang berada di bantaran sungai, (dan) tentu ini adalah satu hal yang memprihatinkan," ujarnya.
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus melakukan upaya agar angka kemiskinan tidak naik, seperti memberikan perlindungan sosial, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan juga meningkat pelayanan dasar lainnya.
"Mudah-mudahan kalau tadi Den Romli sudah mendo'akan masyarakat yang terkena bencana agar bisa segera keluar dari bencananya, kami pun mohon doa bukan hanya yang terkena bencana, tetapi juga mudah-mudahan masyarakat miskin bisa keluar dari kemiskinannya, aamiin," harap Helmi.
Dalam kesempatan ini juga, Helmi mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Gerakan Pemuda Ansor yang selama ini telah bersinergi dan juga bekerja sama dengan Pemkab Garut.
"Jadi saya ucapkan selamat menjalankan konfercab yang ke 14, saya yakin hasilnya nanti ada sesuatu yang dipersembahkan buat Kabupaten Garut yang sekarang sedang mengalami musibah," ucapnya.
Sementara itu, Panitia Konfercab ke-14 Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Garut, Romli mengatakan konfercab kali ini mengusung tema "Menata Kaderisasi Meningkatkan Tata Kelola Organisasi".
Ia menyebut seharusnya konferensi dilaksanakan di tahun 2020 silam, namun karena adanya pandemi Covid-19, konfercab ini baru bisa dilaksanakan di tahun 2022.
"Kegiatan konferensi hari ini merupakan yang wajib dilaksanakan sesuai dengan PDPRT organisasi pasal 50 ayat 1, konferensi cabang diadakan untuk menilai pertanggungjawaban pimpinan cabang, menetapkan program kerja pimpinan cabang, memilih pengurus pimpinan cabang, dan menetapkan keputusan-keputusan lainnya," paparnya.
Ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah ikut serta dalam menyukseskan konfercab ini, khususnya kepada seluruh panitia yang telah bekerjasama secara maksimal.
"Konfercab ini bukan politik, menjadi Ansor itu berkhidmat, jabatan itu berkah saja. Kami pun berharap dengan dilaksanakannya konferensi cabang hari ini akan menentukan ketua cabang dan selanjutnya arah kemajuan organisasi ke depan yang jauh lebih baik, dan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi organisasi, kyai, dan negeri yang sama-sama kita jaga dan kita cintai," tandasnya.
Editor : ii Solihin