GARUT, iNews.id – Rembuk stunting merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam rangka menurunkan angka stunting dari hasil pendataan dan pengukuran balita, yang sebelumnya telah dilakukan dalam Bulan Penimbangan Stunting (BPS) pada Juni lalu.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati (Wabup Garut), Helmi Budiman, saat memberikan sambutan pada acara Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Garut yang bertempat di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Selasa (26/7/2022).
"Ini kan angkanya 15,6 persen memang ini sudah dibawah dari pada standar WHO, namun pemerintah pusat menginginkan kita di angka 14 persen (di) tahun 2024. Kita mengejar 2023 sudah tercapai mudah-mudahan,” ucapnya.
Selanjutnya, ia menyampaikan saat ini pihaknya akan mengoptimalkan kinerja dari tim pendamping keluarga yang saat ini berjumlah hampir 6 ribu. Ia menyebut sasaran dari pemerintah daerah saat ini bukan hanya keluarga yang memiliki balita stunting saja, akan tetapi juga keluarga yang berisiko stunting.
"Nah ini saya jumlahkan ada sekitar 230 ribuan (sasaran), inilah sasaran yang harus kita optimalkan agar betul-betul keluarga yang berisiko ini tidak menghasilkan stunting yang baru. Jadi stunting yang lama kita sembuhkan tidak stunting lagi, stunting yang baru kita stop," tutur Helmi.
Editor : ii Solihin