"Kejadian kebakaran beberapa waktu lalu membuat warga cemas dan khawatir hal serupa terulang. Saat itu kebakaran akibat korslet listrik, sekarang ada rumah miring tertahan kabel, pemilik rumah takut kabel kwh itu juga memicu kebakaran serupa," papar Aas Ahmad Syafei.
Selain itu, kemiringan pada bangunan rumah juga dikhawatirkan menimpa bangunan rumah milik warga lainnya. Usai rumahnya dirobohkan, Imas dan anaknya saat ini menempati rumah orang tua mereka yang berlokasi berada di depannya.
"Ternyata rumah orang tua Bu Imas yang jadi tempat tinggal baru kondisinya juga memprihatinkan. Atap genteng rumah sudah rusak sebagian dan kalau hujan dipastikan air masuk ke dalam rumah," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya baru mengetahui bila Imas dan keluarganya tergolong dari masyarakat miskin yang tidak mampu. Pihak pemerintah desa dan pemerintah kecamatan, lanjut Aas, telah melakukan pengecekan ke lokasi rumah Imas tersebut.
"Dari peninjauan di lokasi, Bu Imas ini dan keluarganya berasal merupakan orang tidak mampu, namun tidak mendapat bantuan. Kami dari desa sudah mengupayakan agar ia mendapat bantuan dan masuk ke dalam daftar DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)," katanya.
Editor : ii Solihin