Ratusan Jamaah Karasa Menggelar Pengajian Kitab Kuning di Ballroom Hotel Cipanas Garut

Banyaknya orang yang ikut mengaji dan mengkaji kitab kuning, diakui H Kandar cukup membuatnya kaget. Namun keterlibatan mereka ternyata dipicu perkembangan zaman digital dan serba mudah, termasuk dalam hal mengkaji ilmu.
Dikatakan mudah mencari apapun di internet, sehingga ngaji kitab kuning yang bersanad langsung ini perlahan mulai ditinggalkan. "Tapi ternyata kajian kitab kuning ini masih banyak yang membutuhkan, tapi mereka bingung kepada siapa harus belajar karena beberapa alasan. Apakah karena malu dan lainnya, dan Karasa ini pun kemudian menjadi pilihan para jemaah,” jelasnya.
Pengajian yang diikuti oleh para jemaah, diketahui berkonsep bandungan atau mendengarkan isi dari kitab dan penjelasan. Namun tidak jarang juga para jemaah bertanya langsung penjelasan tersebut yang dikaitkan dengan masa kini.
Seiring penambahan jumlah jemaah yang mengikuti kajian kitab kuning, H Kandar menyebut bahwa kajian kitab kuning pun dilakukan di salah satu ballroom hotel berbintang di kawasan objek wisata Cipanas.
“Tujuannya ya untuk syiar saja, dan keinginan jamaah sebagai bentuk rasa syukur sekalian memperingati kelahiran Nabi besar makhluk teragung Rosululloh Muhammad SAW yang harus dirayakan di tempat yang lebih nyaman,” sebutnya.
Editor : ii Solihin