get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Kacang Kedelai Impor Mahal, Pemkab Garut Siap Subsidi Setengah Harga per Kg

Jum'at, 04 November 2022 | 17:01 WIB
header img
Sejumlah pekerja mengerjakan proses pembuatan tahu industri rumahan Kampung Suci, Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.Foto.(Fani Ferdiansyah).

GARUT, iNewsgarut.id – Pemerintah Kabupaten Garut telah berkoordinasi dengan Perum Bulog dalam mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga kacang kedelai. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut Nia Gania Karyana, menjelaskan pemerintah daerah tengah menyiapkan sejumlah opsi untuk menangani persoalan yang terjadi.

"Salah satunya adalah operasi pasar. Kami sudah berkomunikasi dengan Perum Bulog mengenai teknisnya," kata Nia Gania Karyana, pada MNC Portal Indonesia, Jumat (4/11/2022).

Menurut Gania, melalui operasi pasar, pemerintah akan memberikan subsidi pada setiap kg kacang kedelai impor yang dibeli masyarakat. Besaran subsidi sendiri ditargetkan setengah harga atau 50 persen dari harga kacang kedelai yang berlaku.

"Kalau sekarang Rp14 ribu per kg, maka harganya kita subsidi setengahnya sehingga masyarakat cukup beli Rp7 ribu per kg. Bagaimana pun juga, kacang kedelai sangat penting bagi masyarakat kita karena merupakan bahan baku utama pembuatan tempe dan tahu," ujarnya.

Kerja sama dengan Perum Bulog, kata dia, perlu dilakukan mengingat BUMN milik pemerintah itu memiliki akses pada sejumlah importir yang akan mendatangkan kedelai dari luar negeri. Mengenai teknis selanjutnya, Gania mengaku masih menunggu kesanggupan dari Perum Bulog dan keuangan daerah.

"Sistemmya apakah Perum Bulog dapat memberi piutang atau pemerintah daerah membeli langsung ini yang sedang dibahas, terlebih mereka kan juga perlu menyiapkan dana untuk opersional. Apalagi kami juga sedang mencari anggaran yang dapat digunakan, karena tetap meski dalam keadaan darurat, kas negara mesti on the track, untuk menghindari penyimpangan," paparnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut