Perbuatan pelaku menyebabkan korban mengalami luka lebam pada kedua kelopak mata, luka robek kelopak mata kiri, luka sayat pada telapak tangan kiri, luka sayat pada jari tangan kiri, luka sayat pada betis sebelah kanan, luka sayat pada tangan kiri dan pada sikut sebelah kanan.
Sementara itu, keponakan korban bernama Taufik Abdullah (54), menyebut penyerangan dan penganiayaan itu membuat Kanijah harus menjalani perawatan selama 3 hari 2 malam di rumah sakit. "Kalau dihitung, ada 15 jahitan lukanya," ujar Taufik Abdullah.
Menurut Taufik Abdullah, pelaku merupakan teman sekolah dari cucu Kanijah berinisial PPO (14), yang bersekolah di salah satu SMP swasta wilayah Kecamatan Kadungora. Ia menduga motif pelaku melakukan penganiayaan karena merasa sakit hati, setelah cintanya ditolak oleh cucu Kanijah itu.
"Istilahnya diawali rasa suka dari anak tersebut tapi mungkin ditolak. Mengakibatkan si pelaku dendam karena ditolak," ucapnya.
Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian. Menurut Taufik Abdullah, pelaku sama-sama berdomisili di desa yang sama dengan korban."Hanya beda RW saja," imbuhnya.
Terkait kasus ini, pihak keluarga Kanijah memohon agar keluarga FH mendatangi mereka secara baik-baik untuk meminta maaf. Selain itu, keluarga korban pun meminta aparat penegak hukum untuk memproses pelaku akibat perbuatan jahatnya tersebut.
"Keinginan kita bagaimana caranya supaya si pelaku ini ada semacam tindakan, agar ada efek jera. Berlaku buat dia dan lingkungan," katanya.
Dari informasi yang dihimpun, polisi belum melakukan penahanan terhadap pelaku. Keluarga khawatir, masih berkeliarannya FH dapat membahayakan cucu Kanijah.
Editor : ii Solihin